"Seharusnya secara prinsip undang-undang dasar kita dan prinsip kenegaraan kita, sekolah negeri itu seharusnya untuk yang paling membutuhkan secara sosioekonomi, itu kan prinsip keadilan sosial, itu harusnya dijunjung tinggi," kata Nadiem lengkapnya demikian.
Meski bilang seperti itu, Nadiem mengingatkan bahwa murid-murid yang berprestasi tetap mendapat kesempatan untuk masuk ke sekolah yang mereka inginkan dengan kuota 30 persen bagi murid-murid yang masuk lewat jalur prestasi.
Baca Juga: Pelaku Social Distancing Digolongkan Orang-orang yang Cerdas, Ini Risetnya
Pernyataan sekolah megeri untuk ekonomi rendah itu sempat heboh karena dikutip sebagian dan karenanya menjadi kontroversi, padahal yang jadi sorotan kontra ialah Nadiem Makarim menyatakan akan memberikan dana hibah Kemendikbud dalam Program Organisasi Penggerak (POP) pada dua mitra yayasan pendidikan yaitu Sampoerna Foundation dan Tanoto Foundation. (*)