Follow Us

Tetap Jaga Protokol Kesehatan, PSK di Negara Ini Kerja Pake Jas Hujan Transparan

Annisa Putri Salsabila - Sabtu, 18 Juli 2020 | 21:02
Pemandangan saat PSK bekerja dengan menggunakan jas hujan transparan untuk menjaga protokol kesehatan ditengah pandemi
kompas.com

Pemandangan saat PSK bekerja dengan menggunakan jas hujan transparan untuk menjaga protokol kesehatan ditengah pandemi

HAI-online.com - Banyak Pekerja Seks Komersial (PSK) di Bolivia mengatakan bakal balik kerja dengan pake jas hujan tembus pandang.

Selain itu, pakaian lain yang dipake sebagai pelindung adalah sarung tangan dan menyemprotkan cairan pemutih di tempat-tempat tertentu.

Menurut mereka, rekomendasi itu diberikan oleh Organisasi Pekerja Malam Bolivia (OTN-B), demi menjaga keamanan semua orang.Prostitusi di negara Amerika Selatan itu legal dan diatur di rumah bordil berlisensi. Setelah menerapkan lockdown pada Maret, kini pembatasan sedikit diringankan di Bolivia.

Baca Juga: Belum Tersangka, Hana Hanifah Berstatus Korban Prostitusi Online Selama Setahunan

Akan tetapi beberapa pekerjaan termasuk PSK masih dibatasi jam kerjanya, dan jam malam juga masih berlaku di sana.Dilansir dari BBC pada Kamis (16/7/2020), Vanesa yang merupakan single mother dari dua anak mengatakan, dia perlu bekerja untuk membiayai studinya.

"Klien-klien kami menghargai masalah keselamatan, bahwa kami mengambil langkah-langkah ini demi keamanan kami, tapi juga untuk mereka," katanya.

Baca Juga: Pengen Liburan ke Pantai Pas Pandemi Gini? Coba Pertimbangkan Ini Dulu

Pekerja lainnya yang bernama Antonieta mengatakan, dia memakai masker wajah kertas, kacamata plastik, sarung tangan, dan jas hujan.Dia juga menyemprotkan cairan pemutih ke tiang yang digunakannya saat menari di rumah bordilnya."Pakaian biosekuriti memungkinkan kami bekerja dan melindungi diri kita sendiri," ucapnya dikutip dari BBC.

OTN-B bulan lalu bertemu dengan Kementerian Kesehatan Bolivia, untuk menyerahkan buku setebal 30 halaman yang berisi panduan menjaga keamanan bagi wanita.

Lily Cortes sebagai perwakilan dari serikat PSK Bolivia mengatakan, ini adalah masa sulit bagi semua orang, tetapi pembatasan menempatkan perempuan pada risiko besar."Kami juga bagian dari masyarakat Bolivia, kami adalah pekerja seks, wanita, bibi, dan nenek yang juga harus khawatir tentang jam kerja kami."

"Sayangnya para pekerja seks akan bekerja di jalanan dan hasilnya akan lebih buruk," pungkasnya.

Editor : Al Sobry

Baca Lainnya

PROMOTED CONTENT

Latest