Baca Juga: Nggak Cuma Metal, Black Flag Dipastikan Tampil di Hammersonic 2021 untuk Penggemar Punk Rock
“Film ini adalah cerita untuk memberi informasi dan membangun kembali masa kini. Sebuah kumpulan kebudayaan dan berbagai kepercayaan generasi. Sebuah kisah tentang bagaimana orang yang paling hancur punya karunia yang luar biasa dan masa depan yang terarah.”
Meski mengunggulkan kulit hitam, nyatanya film ini diproduksi dengan pemain dan kru yang merepresentasikan ‘keragaman dan konektivitas’.
Variety menyebut, album visual ini menceritakan tentang perjalanan transenden raja muda melalui pengkhianatan, cinta dan identitas diri.
Leluhurnya kemudian membantu membimbingnya menuju takdir dan dengan ajaran dan bimbingan ayahnya dari masa kecilnya, ia mendapatkan kebajikan yang dibutuhkan untuk merebut kembali rumah dan tahtanya. (*)