HAI-Online.com - Negara Jepang memang kerap punya cara inovatif dalam menyajikan sesuatu, tak terkecuali dalam menyuguhkan konten edukasi seks bagi masyarakatnya.
Sebab, kini hadir sebuah serial anime yang kabarnya didanai sebuah produsen kondom terbesar di Jepang, Okamoto, dengan inti cerita bermuatan edukasi seks.
Baca Juga: 10 Kesalahan PDKT yang Sering Bikin Cowok Gagal Pacaran Sama Cewek Targetnya
Berjudul Condom Battler Goro, anime yang telah tayang di YouTube sejak 11 Juni 2020 dan kini memasuki episode ke-4, menghadirkan cerita jenaka melalui seorang tokoh utama bernama Goro.
Dalam cerita tersebut, Goro yang diceritakan sebagai pemuda 24 tahun, dapat berubah ala kamen rider menjadi pahlawan berkostum karet usai menemukan kondom sakti di sebuah batu.
Anime ini juga menyajikan pesan jenaka nan kocak lainnya terkait pendidikan seks, seperti pertempuaran Goro dengan musuh utama bernama Rambo, villain yang menggunakan kondom bocor dan selalu mengincar kondom ajaib Goro.
Selain itu, terdapat juga episode di mana Goro dan kelompoknya berhadapan dengan monster penderita penyakit kelamin di hutan, dan Goro bersama kelompoknya nggak tertular penyakit tersebut karena membawa kondom.
Melansir VICE Asia, terlepas dari reputasi Jepang sebagai negara dengan industri film porno terbesar di dunia, negeri tersebut sejatinya amat konservatif dan minim soal pendidikan seks.
Materi pendidikan seks di Jepang kebanyakan hanya berisi penjelasan tentang anatomi manusia, alih-alih mengkaji cara seks maupun masturbasi yang aman.
Baca Juga: Sekolah Diliburkan Karena Pandemi, Tingkat Kehamilan Siswi SMP dan SMA Meningkat di Negara Ini
Sementara itu, belakangan Jepang diketahui mengalami peningkatan jumlah kehamilan yang banyak terjadi di kalangan pelajar SMP dan SMA yang berkegiatan dari rumah selama beberapa bulan terakhir.
Melansir artikel Grid Health pada 15 Mei 2020 lalu, departemen kehamilan Rumah Sakit Jinkei kabarnya melayani konsultasi kehamilan sebanyak 75 remaja. Jumlah itu kabarnya meningkat 29 persen dibanding tahun sebelumnya. (*)