HAI-ONLINE.COM - Selepas melihat beberapa Tweet yang bilang konser Green Day di Jakarta tahun 1996 sangat sedikit dokumentasinya, HAI langsung ngubek arsip.
Ditemukanlah liputan dan foto-foto konser Green Day di Jakarta tahun 1996 tersebut. Tulisan liputan dimuat seperti aslinya, yakni di HAI edisi 07/XX1996. Silakan menikmati!Remaja yang malam itu bermaksud nonton Green Day di Jakarta Convention Centre, 2 Februari, boieh jadi gigit jari. Abis, segala macam aksesori yang mereka kenakan muiai gelang. kalung, sampai ke korek api, dipreteli oleh petugas keamanan begitu melewati pintu masuk ke lobi. Tentu ini untuk alasan keamanan.
Meski, menurut para remaja itu, mereka datang ke situ cuma pengen nonton.
Karena pertlmbangan keamanan, aksesorls penonton pun dipreteli.
Sekitar 50 menit, trio asal California itu membakar emosi tak kurang dari 6000-an remaja ibu kota. Lebih dari sepuluh lagu, yang umumnya berdurasi pendek, mereka luncurkan dalam tempo permainan tinggi. Inilah sosok grup yang tadi ramai dibicarakan itu. Baik karena ulah personelnya yang nyentrik maupun akibat penjualan albumnya yang mencapai angka 10 juta kopi.
Suasana penonton Konser Green Day di Jakarta 1996
Tapi entah karena nggak pengen bikin keributan, atau memang ngeper, si cowok itu lantas mengurungkan niatnya. Dari atas panggung yang ditata ala kadarnya, lagu-lagu berirama cepat terus meluncur nyaris tanpa jeda. Paduan suara gitar Billie, dentuman bas Mike dan gempuran drum Tre Cool menciptakan kebisingan luar biasa. Sebagian besar diambil dari album terakhir, Insomniac. Tapi materi dari album Dookie nampaknya jauh lebih diakrabi rakyat punk itu.
Lihat saja, betapa histerisnya mereka ketika Green Day membawakan When I Come Around, yang telah menjadi semacam lagu 'kebangsaan'-nya musisi punk lokal.
Konser Green Day di Jakarta 1996
Suasana jadi sulit terkendali. Kesempatan tersebut segera dipergunakan oleh sejumlah remaja untuk menerjang masuk. Mereka yang tertangkap langsung dihajar petugas. "Di luar banyak jambret," teriak Nugie, si penyanyi Tertipu, yang ikut 'terdorong' ke dalam. Para panitia penjaga pintu masuk kedua, yang langsung menuju ruang pertunjukan, rupanya tak siap menghadapi peristiwa mendadak ini.
Walhasil, beberapa remaja tanpa karcis tadi berhasil menerobos, lalu berbaur dengan penonton lain, meninggalkan lobi yang berantakan dalam sekejap.