Follow Us

Pantai di Amerika Dibuka Meski Lagi Pandemi Corona, 'Malaikat Kematian' Pun Mampir

Bagas Rahadian - Minggu, 03 Mei 2020 | 11:30
Daniel mengenakan kostum Grim Reaper untuk memperingatkan orang-orang yang mengunjungi pantai saat pandemi corona
Twitter/@DWUhlfelderLaw

Daniel mengenakan kostum Grim Reaper untuk memperingatkan orang-orang yang mengunjungi pantai saat pandemi corona

HAI-Online.com - Warga negara bagian Florida, Amerika Serikat, dikejutkan dengan kemunculan sosok Grim Reaper, alias malaikat kematian, yang lengkap mengenakan jubah hitam dan sabit besarnya.

Pastinya sih, Grim Reaper ini memang bukanlah sang malaikat pencabut nyawa betulan yang muncul untuk mengambil nyawa orang-orang yang tengah sekarat, seperti yang diceritakan di buku atau film.

Ia diketahui adalah seorang pengacara bernama Daniel Uhfelder yang sengaja mengenakan kostum Grim Reaper untuk menyuarakan protesnya terhadap kebijakan setempat yang baru-baru ini membuka kembali pantai di tengah pandemi virus corona.

Uhfelder menilai keputusan untuk membuka ruang publik seperti halnya pantai di masa pandemi sebagai tindakan yang dapat membahayakan masyarakat.

Alhasil, ia kini mendatangi sejumlah pantai yang pada tanggal 4 Mei mendatang akan kembali dibuka untuk umum sembari mengenakan kostum Grim Reaper.

Tujuannya, tentu nggak lain untuk mengingatkan orang-orang akan potensi penyebaran virus corona yang lebih masif bila mengunjungi pantai.

Baca Juga: 10 Lirik Lagu Keren Yang Bisa Kamu Jadikan Caption Instagram

"Kami tidak pada titik sekarang di mana kami memiliki cukup pengujian, cukup data, cukup persiapan untuk apa yang akan terjadi di negara kami dari seluruh dunia dari pandemi ini," kata Uhfelder, seperti dikutip dari CNN.

Mengutip dari CNN, pantai yang ua kunjungi pada Jumat (1 Mei) lalu dilaporkan "sangat ramai,".

"Saya tahu betapa indah dan menariknya pantai kita. Tetapi jika kita tidak mengambil tindakan untuk mengendalikan berbagai hal, virus ini akan benar-benar di luar kendali," ucapnya lagi.

Di Florida sendiri setidaknya ada 34.728 kasus terkait virus corona dengan jumlah kematian mencapat 1.314 jiwa, berdasarkan data dari Universitas Johns Hopkins.

Editor : Alvin Bahar

Baca Lainnya

Latest