HAI-Online.com-Physical distancingatau pembatasan jarak fisik dilakukan sebagai cara agar kita semua terhindar dari corona.
Nah, cara ini membuat kita semua harus melakukan isolasi dan menghadapi tantangan masing-masing dalam berkomunikasi. Yang paling terasa, belakangan, kita jadi jarang bertemu apalagi mendapat jabat tangan atau pelukan dari orang terdekat.
Tahukah kamu, pada 2013, dunia fesyen pernah merilis sebuahHug Jacketsebagai salah satu item unik dalam peluncuran baju musim dingin di kampusnya.
Baca Juga: Pasien COVID-19 Positif Dua Kali, Ini Kata WHO Soal Kekebalan Orang Sembuh dari Corona
Jaket rancangan Si Chan, mahasiswa fashion college di London ini sempat viral karena selain unik, fungsinya juga betul-betul menghangatkan pengguna dan sekaligus mata siapa saja yang melihatnya.
Penampakan jaket berseleting tinggi ini menonjolkan desain berupa 5 pelukan tangan yang seakan memeluk dari arah belakang.
Dari depan, sekilas pengguna terlihat jadi seperti dipeluk oleh seluruh anggota keluarga atau sekelompok teman sekaligus.
Nah, sedikit berbeda dengan jaket yang didesain Si Chan, Carey Jewitt, profesor teknologi dan komunikasi di University College Londontengah mengembangkan risetnya soal jaket pelukan yang dibubuhi teknologi penghantar panas.
Jadi, risetnya ini sengaja dibuat tepat di tengah cara-cara supaya orang bisa bersentuhan secara virtual, yaitu mengirimkan getaran panas dan tekanan kepada orang lain melalui perangkat yang dapat dikenakan seperti jaket, misalnya.
Nah, jaket ini sedang diuji coba agar bisa secara tepat memberi dan menerima perasaan seperti sedang dipeluk dari kejauhan.
Baca Juga: Gelar Konser Virtual di Youtube, BABYMETAL: Yuk Moshing di Rumah!