Follow Us

Bergenre Folktronik, Album Baru Monita Tahalea Simpan Beragam Pesan Tersirat Untuk Audiens

Bagas Rahadian - Sabtu, 04 April 2020 | 17:00
Monita Tahalea
Dok. Monita

Monita Tahalea

HAI-Online.com - Penyanyi solo Indonesia, Monita Tahalea, telah sukses merilis album terbarunya yang berjudul "Dari Balik Jendela" pada pertengahan Maret lalu.

Dan mungkin belum banyak yang tahu kalo album ketiga Monita itu menyimpan beragam pesan tersirat untuk mereka yang dengerin.

Dalam penamaan album aja misalnya, Monita mengatakan bahwa ia ingin mereka yang mendengarkan lagu-lagu di album ini punya pemaknaan tersendiri dari kalimat "Dari Balik Jendela" yang didapat dari permenungan atas hidup masing-masing.

Penyanyi 32 tahun itu pun mengakui, bahwa album ini juga merupakan bentuk dari permenungannya selama ini terhadap kehidupannya sebagai seorang musisi dan penulis lagu. "Selama 5 tahun perjalanan setelah album ke-2, aku memasuki musim kehidupan yang berbeda lagi. Mulai dari aku banyak manggung, lalu kehidupan sebelum menikah dan setelah menikah. Banyak renungan yang terjadi dalam diri aku sendiri," ungkap Monita,

"Kenapa album ini diberi nama "Dari Balik Jendela", karena aku tidak ingin membatasi makna album ini buat teman-teman yang mendengarkannya nanti,"

"Begitu mereka mendengar kata Dari Balik Jendela, biarlah itu jadi perenungan tersendiri lagi buat mereka bahwa makna Dari Balik Jendela-nya teman-teman yang dengar, pasti memiliki versi yang berbeda-beda”, pungkasnya.

Baca Juga: Baru Dengerin, Musisi Indie Korea Ini Langsung Suka Sama Lagu D'Masiv

Sementara itu, lagu yang dipilih sebagai single kedua dari album ini yakni "Tapak Hening", ternyata juga menyimpan cerita tersendiri yang juga hendak dibagikan Monita.

Kutipan dari bagian chorus di lagu Tapak Hening ini pun diketahui merupakan sebuah seruan harapan akan masa depan anak-anak Indonesia.

Artwork album
press release album

Artwork album

Ide penulisan lagu itu pun Monita peroleh usai melakukan perjalanan ke Sumba, Nusa Tenggara Timur dengan lirik yang ia garap bersama Theoresia Rumthe, seorang penulis buku sekaligus penyair.

"Akhirnya saat pulang ke Jakarta, di pesawat aku menulis sepenggal puisi. Karena aku ingin eksplore juga di lagu ini, aku serahin penggalan puisi tulisan aku itu ke Theoresia Rumthe, yang memang aku gemari tulisan-tulisannya," ungkap Monita.

Editor : Alvin Bahar

Baca Lainnya

Latest