HAI-Online.com - Beberapa waktu lalu, co-founder Disrupt VR, Jak Wilmot mencoba untuk menghabiskan waktu sehari-hari dengan hidup dalam sebuah realitas virtual.
Dilansir dari Mirror, Wilmot menghabiskan waktu selama 168 jam (1 minggu) nonstop untuk menjalani hidup serta melakukan aktivitas sehari-hari dalam realitas virtual dengan memakai VR di kepalanya.
Untuk memastikan eksperimen ini berjalan dengan sukses, Wilmot memilih untuk menghalangi apartemennya dari cahaya matahari sebelum akhirnya dia menggunakan VR headset untuk melakukan kegiatan seperti berolahraga, makan, bahkan hingga tidur.
Meskipun menghabiskan seluruh waktunya dalam realitas virtual, Wilmot sendiri tetap diberikan waktu selama 30 detik untuk mengganti VR headset yang dipakainya, namun tetap dalam kondisi mata tertutup.
Selain itu, VR yang dipakainya juga memiliki kamera depan yang digunakan untuk menemukan jalan di dalam ruang apartemennya dan menyiapkan makanan.
Dalam video yang diunggah di kanal YouTube 'Disrupt', Wilmot mengatakan bahwa keunggulan tinggal dalam realitas virtual adalah orang-orang dapat mengatur kehidupan seperti apa yang mereka inginkan.
"Ketika merasa stress, mereka dapat mengakses lingkungan alami selama sepuluh menit dan bersantai. Apabila merasa energik, mereka dapat menghabiskan tenaga dengan melakukan permainan-permainan kebugaran," ujar Wilmot.
Lebih lanjut, Wilmot juga menjelaskan bahwa VR membuat komunikasi antara orang-orang yang terpisah jarak merasa dekat karena nggak terhalang jendela digital (layar monitor).
"Sangat mudah bagimu saat berkomunikasi menggunakan VR, di mana nggak ada jendela digital, dan kamu seperti berada di sana bersama mereka," terangnya lebih lanjut.