Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Mengenal Bahaya GHB, Obat yang Digunakan Reynhard Sinaga untuk Memerkosa Korbannya

Alvin Bahar - Selasa, 07 Januari 2020 | 13:41
Reynhard Sinaga
foto : tribunnews

Reynhard Sinaga

HAI-ONLINE.COM - Ngeri banget. Cowok asal Indonesia, Reynhard Sinaga, dihukum seumur hidup oleh Pengadilan Manchester di Inggris. Semua karena ulahnya melakukan 159 kasus pemerkosaan dan serangan seksual terhadap 48 korban pria dalam rentang waktu dua setengah tahun sejak 1 Januari 2015 sampai 2 Juni 2017. Menurut keterangan Kepolisian Manchester, Reynhard mengajak korban yang tampak rentan setelah mabuk di dekat apartemennya. Reynhard kemudian memasukkan obat yang dicurigai adalah GHB (gamma-hydroxybutyrate).

Baca Juga: Reynhard Sinaga Masuk Urutan Kedua Pemerkosa Berantai dengan Korban Terbanyak di Dunia

Apa itu GHB (gamma-hydroxybutyrate)?Pakar adiksi dan peneliti obat-obatan terlarang dari Institute of Mental Health Addiction and Neuroscience (IMAN) Jakarta, dr Hari Nugroho, mengatakan bahwa GHB marak digunakan di Eropa sekitar tahun 1990-an. “Biasanya digunakan di klub atau tempat hiburan malam,” tutur Hari kepada Kompas.com, Selasa (7/1/2020). Hari menjelaskan, GHB merupakan zat psikoaktif yang menyerang saraf (neurotransmitter). Efeknya sama seperti ketika orang minum alkohol.“Efeknya bikin teler, bikin rileks. Kalau digunakan sampai overdosis bisa mengganggu tingkat kesadaran, juga mengganggu pernapasan yang berakibat kematian,” tambahnya. Secara medis, GHB dulu pernah digunakan sebagai obat narkolepsi. Namun, terang Hari, saat ini GHB sudah nggak pernah lagi digunakan dalam ranah medis.

Apa itu GBL (gamma-butyrolactone)?Selain GHB, senyawa lain yang kerap digunakan dalam praktik serupa adalah GBL (gamma-butyrolactone). Menurut Hari, keduanya kerap disebut sebagai rape drugs karena memang digunakan untuk kepentingan pemerkosaan. “Praktik yang marak di Eropa, di klub atau tempat hiburan malam, mereka (pelaku pemerkosaan) mengincar seseorang, baik perempuan maupun laki-laki, kemudian memberikan minuman yang telah dicampur GHB atau GBL,” tutur Hari. Kedua senyawa tersebut nggak memiliki warna dan cenderung nggak memiliki rasa sehingga rasanya tersamarkan ketika dicampur dengan minuman beralkohol. “Efeknya cepat, sekitar lima menit. Tereliminasi dari tubuh sekitar satu jam. Masalahnya, ketika high-nya cepat dan turunnya cepat, orang menggunakannya secara berulang-ulang. Padahal, di dalam tubuh zat ini bersifat akumulatif,” papar Hari.Seperti apa peran GHB dalam kasus Reynhard Sinaga? Dalam kasus Reynhard, Hari menganalisis, pelaku menggunakan GHB agar para korban nggak sadarkan diri. “Mereka (para korban) sengaja dibikin ovedosis sehingga nggak sadar, dan akhirnya dilakukan pemerkosaan seperti itu,” lanjutnya. Hari menjelaskan bahwa di Eropa, adalah hal yang cukup biasa GHB digunakan oleh seorang yang gay dalam chemsex (chemical sex) untuk pengalaman seksual. Obat ini biasanya digunakan di pub atau klub-klub malam. Apakah sulit untuk mendapatkan GHB? Hari menuturkan bahwa GHB didapatkan lewat farmasi gelap. GHB dan GBL merupakan barang ilegal.Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Apa Itu Obat GHB, Rape Drug yang Digunakan Reynhard Sinaga?"

Editor : Hai

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

x