Follow Us

Kenapa Sih Orang Bisa Takut Lubang alias Trypophobia?

Alvin Bahar - Senin, 30 Desember 2019 | 15:00
Trypophobia
Alvin Bahar

Trypophobia

HAI-ONLINE.COM - Lubang atau gelembung hanyalah bentuk yang nggak menimbulkan ancaman berarti. Namun, bagi banyak orang, kumpulan yang nggak beraturan dari bentuk tersebut menimbulkan reaksi yang berlebihan. Kondisi ini disebut dengan trypophobia yang berarti ketakutan terhadap lubang, walaupun lebih mirip rasa jijik.

Pada tahun 2013 lalu, para ilmuwan menyebut reaksi aneh saat melihat lubang terjadi karena asosiasi bentuk tersebut dengan hewan beracun, termasuk ular dan gurita kepala biru.

Namun, Tom Kupfer, seorang peneliti pascasarjana di bidang psikologi di University of Kent di Inggris, bersama rekannya An Trong Dinh Le, kandidat PhD dalam bidang psikologi di University of Essex, menemukan alasan yang berbeda.

Mereka melakukan sebuah eksperimen dengan 300 orang pengidap trypophobia dan 300 mahasiswa yang nggak memiliki trypophobia.

Baca Juga: 7 Album Lokal Keren Rilisan 2019 yang Mungkin Lo Belum Dengerin

Para peserta kemudian dihadapkan pada 32 gambar: 8 foto berisi gambar lingkaran yang berhubungan dengan penyakit seperti ruam, bekas luak cacar, dan kumpulan kutu darah yang membesar; 8 foto berisi gambar lingkaran yang nggak berhubungan dengan penyakit, seperti lubang bor di dinding dan biji bunga teratai; sisanya, nggak terkait dengan lubang sama sekali.

Hipotesisnya, kedua kelompok akan menganggap gambar pertama nggak menyenangkan dilihat, sementara pengidap trypophobia juga merasa nggak nyaman saat melihat foto yang nggak ada hubungannya dengan penyakit.

Ternyata, hipotesis para peneliti terbukti. "Kami menemukan bahwa hanya sebagian kecil dari mereka yang melaporkan rasa takut atau berhubungan dengan takut. Mayoritas melaporkan perasaan jijik atau yang berhubungan dengan jijik," kata Kupfer seperti dikutip dari Live Science.

Dipublikasikan dalam jurnal Cognition and Emotion, para peneliti melaporkan bahwa saat pengidap trypophobia melihat gambar lubang atau gelembung, mereka mengatakan adanya perasaan jijik ekstrem yang nggak dipahami hingga merasa terkontaminasi. Tak sedikit pula yang merasa gatal, seolah-olah ada yang berjalan-jalan pada kulit mereka.

Para peneliti menyimpulkan, persasaan jijik tersebut merupakan kecemasan ekstrem tentang parasit. Salah satu peserta, misalnya, mengatakan, saya merasa seperti lubang itu berada di lengan, kaki, dan seluruh tubuh. Jadi saya menggaruk kulit sampai berdarah.

Akan tetapi, trypophobia masih belum diakui sebagai gangguan mental di dunia psikiatri. Rencananya, Kupfer ingin melakukan analisis yang lebih komprehensif untuk mendapatkan informasi lebih jauh mengenai trypophobia.

"Memahami dan menggambarkannya - fiturnya dan mengapa hal itu ada - mungkin berguna bagi orang-orang yang memiliki kondisi ini dan orang-orang yang akan mengobatinya," kata Kupfer.

Artikel ini pertama kali tayang di Kompas.com dengan judul "Ternyata, Ini Alasan Sebenarnya dari Rasa Jijik Anda terhadap Lubang"

Editor : Alvin Bahar

Baca Lainnya

PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Hot Topic

Tag Popular