Follow Us

Duh, Otak Pria Ini Dipenuhi Ratusan Cacing Pita. Apa Sebabnya?

HAI Internship - Kamis, 28 November 2019 | 18:35
Ilustrasi cacing pita di otak
Daily Mail

Ilustrasi cacing pita di otak

HAI-Online.com – Dalam memilih makanan, khususnya daging hewan, kita harus berhati-hati. Jangan sampai, daging yang akan kita konsumsi mengandung bakteri atau penyakit.

Seperti yang diberitakan News Week (22/11/2019), seorang pria di China, bernama Zhu Zhong-fa, di dalam otaknya dihinggapi ratusan cacing pita.

Hal itu terjadi karena sebelumnya, Zhong-fa telah makan makanan yang kurang matang berupa rebusan daging babi. Akibatnya, ia menderita sakit kepala selama satu bulan hingga kejang.

Awalnya, sang dokter kesulitan mendiagnosis penyakitnya tersebut. Hingga rumah sakit akhirnya melakukan magnetic resonance.

Baca Juga: Suka Merinding Kalo Dengerin Musik, Bersyukurlah Otak Kamu Spesial!

Dari situlah ketahuan kalau ada sekitar 700 cacing pita yang hidup di dalam otak pria berumur 43 tahun tersebut. Bahkan, pemeriksaan lebih lanjut mengungkapkan kalau terdapat banyak cacing pita di bagian tubuh lain.

Kondisi seperti ini disebut juga neurocysticercosis. Hingga saat ini, memang belum ada obat khusus untuk memperbaiki kerusakan otak yang disebabkan oleh cacing pita.

Kasus terkait cacing pita di tubuh manusia sendiri juga lebih sering terjadi di negara-negara berkembang, di mana fasilitias sanitasinya belum memadai. Ini adalah infeksi paling umum pada sistem saraf pusat di seluruh dunia.

Sebenarnya, telur-telur dari cacing pita ini bisa mati, jika dipanaskah di bawah susu 62 derajat celcius atau beku dalam waktu 24 jam. Tapi, kalau ada telur yang masih layak menetas masuk ke dalam tubh manusia, mereka bisa mengendap di usus.

Dari situ, cacing-cacing tersebut juga bisa mendapatkan nutrisi untuk dimakan dan saat cacingnya bereproduksi, maka memungkinkan segerombolan cacing tersebut dapat bergerak lebih jauh di dalam tubuh untuk mencari makan.

Baca Juga: Twitter Bakal Hapus Akun yang Nggak Aktif Mulai 11 Desember Nanti

Editor : Al Sobry

Baca Lainnya

Latest