HAI-online.com - Supergrup rock/rap Prophets of Rage mengumumkan akan bubar setelah Rage Against the Machine mengumumkan bahwa mereka akan reuni.
B-Real, salah satu anggota Prophets of Rage lewat akun Instagram miliknya mengatakan, "Aku ingin mengucapkan terima kasih kepada para penggemar yang telah mendukung Prophets of Rage saat kita bersenang-senang bersama."
Ia mengaku suatu kehormatan bagi mereka bisa mengguncang panggung dan menghibur semua orang di segala usia.
"Itu adalah masa-masa yang hebat dan kenangan yang luar biasa dalam waktu singkat,” tambahnya.
Baca Juga: Setelah My Chemical Romance, Kini Rage Against The Machine Reuni
Anggota lainnya, Chuck D, juga menyampaikan pesan lewat akun media sosialnya tentang kebubaran Prophets of Rage.
“Ini tentang melakukan sesuatu yang lebih besar dari pada diri sendiri. 2020 menjaga tempat Zack de la Rocha tetap hangat untuk RATM dan memberikan pernyataan selama 1000 hari adalah misi kebenaran yang terhormat di saat-saat kekacauan dari lompatan ... Dan band-band pun bergeming…. Lets go."
It was about doing something greater than self. 2020 keeping ZDLR spot warm for @RATM & powering a ????????statement for 1000 days was a honorable truth mission in the hours of chaos from the jump... And so the bands rock on.... Let’s go @cypresshill @PublicEnemyFTP @prophetsofrage pic.twitter.com/sFqvwTxfhvProphets of Rage dibentuk pada tahun 2016 oleh tiga personel Rage Against the Machine: Tom Morello, Tim Commerford dan Brad Wilk, dua personel Public Enemy: Chuck D dan DJ Lord, serta dan B-Real dari Cypress Hill— Chuck D (@MrChuckD) November 2, 2019
Pada September kemarin, mereka baru saja merilis sebuah lagu baru berjudul "Pop Goes the Weapon" dengan video klip yang menampilkan daftar peristiwa penembakan massal yang terjadi di Amerika Serikat selama tahun 2019.