HAI-Online.com -Tergabung dalam Forum Mahasiswa Sulawesi Tenggara Bersatu (Formasub), aksi demo yang dilakukan oleh ratusan mahasiswa di perempatan jalan menuju kantor Polda setempat pada Senin (28/10) kemarin berakhir ricuh.
Dilansir dari Kompas.com, mahasiswa peserta aksi demo terlihat melempari petugas kepolisian dengan menggunakan batu serta kotoran sapi yang terbungkus dalam plastik bening, sehingga tercecer di seragam dan tameng milik polisi.
Mengonfirmasi kabar tersebut, Kabid Humas Polda Sultra AKBP Harry Goldenhardt membenarkan bahwa anggotanya terkena lemparan kotoran dari mahasiwa saat tengah mengamankan jalannya aksi unjuk rasa.
Meskipun begitu, Harry mengaku nggak mengetahui pasti apakah kotoran dalam plastik bening yang dilemparkan tersebut berasal dari hewan atau manusia.
Baca Juga: Ada Surat di Cardigan Bolong Milik Kurt Cobain yang Terjual Rp 4,68 Miliar
“Itu beberapa dokumentasi kotoran/tinja yang dilemparkan massa pengunjuk rasa ke personel pengamanan. Belum tahu, kotoran manusia atau hewan,” terang Harry.
Selain itu, kericuhan dalam aksi unjuk rasa tersebut juga menyebabkan Direktur Polisi Air Polda Sultra Kombes Pol Andi Anugrah terkena lemparan batu dari oknum mahasiswa ketika berada di dekat bundaran tank, Anduonohu, Kendari.
Akibatnya, Andi mengalami pendarahan pada bagian mulutnya dan harus dilarikan ke Rumah Sakit Bhayangkara untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut dari tim medis.
Aksidemo dari Formasubsendiri berlangsung di perempatan jalan depan Mapolda Sultra sejak Senin pagi, di mana pada malam hari mahasiswa masih berkumpul di depan kampus Politeknik Kendari sambil membakar ban dan sejumlah barang.
Sempat terjadi aksi serang antara peserta aksi dengan petugas, demonstrasi ini dilakukan massa Formasub untuk mendesak Kapolda mempercepat pengusutan kasus kematian dua mahasiswa Universitas Halu Oleo (UHO) Randi dan Yusuf. (*)