“Gue kan meranin tokoh yang seolah-olah imut banget gitu. Tapi gimana caranya supaya gue imut-nya itu nggak dibuat-buat ya pastinya,” terang Morgan.
Sementara itu, Nurita Anandia yang bertindak sebagai produser menerangkan bahwa film ini nginspirasi kita untuk milih kapan kita ‘menetas’ dan melakukan hal yang lebih baik.
“Tiap manusia nggak bisa milih kapan dia menetas jadi manusia yang lebih baik, kapan dia lahir, kapan dia melakukan kesalahan dan memperbaikinya. Tapi disini, kita bisa milih kapan hari kita untuk ngelakuin itu,” ujarnya.
Agak beda dengan produser, Naya, sutradara lebih menekankan sisi kehidupan dalam film ini.
“Manusia itu kan hidup di masa lalu, masa sekarang, dan masa depan. Film ini tuh kayak ngajak kita untuk hidup di masa sekarang. Sebab masa lalu kan udah kelewat, dan masa depan itu belom tentu ada. Jadi, jalanin aja masa sekarang,” tutup Naya.