HAI-ONLINE.COM - Sebanyak 63 orang Slankers (penggemar grup band Slank) diamankan oleh Polres Metro Bekasi karena mereka terlantar di kawasan Stasiun Bekasi, beberapa waktu lalu. Puluhan Slankers ini dibawa ke kantor Dinas Sosial Kota Bekasi, Senin (21/10/2019).
Para slankers ini diamankan setelah menonton acara konser Musik Untuk Republik, yang digelar Minggu silam di Buperta, Cibubur, Jakarta Timur.
Puluhan Slankers yang terlantar kemudian dikumpulkan di halaman belakang Kantor Dinas Sosial Pemkot Bekasi.
Mereka dikasih makan dan pembinaan oleh pertugas dari Dinsos.
Rata-rata, Slankers yang terlantar berusia belasan tahun. Dan mereka berasal dari beberapa daerah seperti Indramayu, Pekalongan, Demak, Batang, Kendal dan Jepara.
"Mereka habis nonton konser di Cibubur lebih kurang tiga hari, yang keempat sudah kewalahan. Di sana tidak disediakan makan jadi mereka nekat aja untuk nonton karena mungkin senang barangkali," ujar Kepala Dinas Sosial Pemkot Bekasi, Ahmad Yani, seperti dikutip dari kompas.com.
Baca Juga: Greenpeace Indonesia Bentangkan Spanduk 'Lawan Perusak Hutan' di Patung Pancoran
Dinsos Kota Bekasi mengaku cukup kewalahan ketika menerima puluhan Slankers tersebut. Sebab, mereka bukan hanya terdampar, tetapi juga kehabisan ongkos serta kelaparan.
"Kalau 5-10 orang saya tidak sulit, kirim saja naik bus atau apa. Tapi karena 64 orang saya agak kewalahan juga," tambah Yani.
Seperti diberitakan kompas.com, salah satu Slankers, Wahap (16) mengaku bertahan hidup di Jakarta dengan ongkos seadanya. Mereka bertahan hidup dengan mengamen atau meminta-minta. Hal ini juga yang membuat mereka diamankan ketika bergerombol di sekitar kawasan stasiun.
"Dari Stasiun (Bekasi) siang, dibawa polisi langsung ke sini (Kantor Dinsos)," ujar Waha.
Sementara itu, Assami (15), Slankers asal Pekalongan, mengaku hanya membawa uang Rp 50.000 ke Jakarta. "Sudah habis, (uang atau ongkos) buat makan sama jajan," kata Assami.
Baca Juga: Boneka Jojo Berhasil Gombalin Dua Juri Indonesian Idol! Sayangnya…
Para slankers ini mengaku datang ke Jakarta dengan cara estafet menumpang truk demi nonton band kesayangannya. Setelah diberi makan dan pembinaan oleh pihak Dinsos, para Slankers ini kemudian diarahin untuk pulang ke daerahnya pakai kereta ke arah Cikampek.