Follow Us

Fakta Sebenarnya di Balik Cerita Warga Tuban yang Tiba-tiba Pulang ke Rumah usai Dimakamkan

Bayu Galih Permana - Rabu, 09 Oktober 2019 | 14:30
Warga Desa Gesikan, Kecamatan Grabagan, Kabupaten Tuban, rapat atas salah identitas dan pemakaman korban kecelakaan.
SURYA MALANG/MOCHAMMAD SUDARSONO

Warga Desa Gesikan, Kecamatan Grabagan, Kabupaten Tuban, rapat atas salah identitas dan pemakaman korban kecelakaan.

HAI-Online.com - Baru-baru ini, pengguna media sosial dihebohkan dengan ceritas warga Desa Gesikan, Kecamatan Grabagan, Tuban bernama Sunarto yang tiba-tiba pulang ke rumah beberapa saat setelah dimakamkan oleh pihak keluarganya.

Dalam postingan yang beredar di Grup Facebook 'Media Informasi Tuban', Sunarto disebutkan meninggal karena terlibat kecelakaan di daerah Kecamatan Brondong, Lamongan pada Senin (7/10) lalu.

Mendengar kabar itu, pihak keluarga Sunarto pun kemudian langsung mengambil jenazah korban kecelakaan tunggal yang wajahnya udah nggak bisa dikenali tersebut untuk dimakamkan.

Sampai pada malam harinya, warga sekitar dibuat terkejut dengan kehadiran Sunarto padahal mereka telah memakamkan jenazah pria berusia 40 tahun tersebut.

Baca Juga: Siswa SD di Grobogan Dibully Sampe Depresi, Kepsek: Cuma Kegaduhan Biasa Antarsiswa

"Jenazah datang setelah pukul 12 siang. Kemudian dimakamkan sekitar pukul tiga sore, ternyata malam Sunarto pulang," ungkap Modin Desa Gesikan, Sunarto.

Makam korban kecelakaan yang awalnya dikira sebagai Sunarto.
SURYA MALANG/MOCHAMMAD SUDARSONO

Makam korban kecelakaan yang awalnya dikira sebagai Sunarto.

Menanggapi kejadian tersebut, Kapolsek Grabagan, AKP Ali Kantha membenarkan adanya korban meninggal dalam kecelakaan di Kecamatan Brondong, Lamongan tetapi bukan Sunarto.

"Jadi memang benar kejadian tersebut, tapi ada sedikit kekeliruan yang harus diluruskan. Sebab yang meninggal dunia dan dikubur itu sebenarnya bukan Pak Narto, melainkan orang lain," ujar AKP Ali seperti dikutip HAI dari Kompas.com.

AKP Ali menjelaskan, korban meninggal merupakan warga Desa Jarum, Kecamatan Semanding, Tuban bernama Wartim yang mengendarai sepeda motor milik Sunarto.

"Sunarto mengaku bahwa dirinya memang mempunyai hutang kepada almarhum, dan sebagai jaminan digunakan motor miliknya yang diserahkan kepada korban, itu sudah sejak tiga bulan lalu," terangnya menambahkan.

Baca Juga: Polisi Tetapkan 17 Panitia Jadi Tersangka atas Tewasnya Mahasiswa Unila Saat Diksar

Sementara itu, Sunarto mengatakan, polisi sempat mengira korban meninggal tersebut adalah dirinya karena di dalam jok motor tersebut ada kartu identitas miliknya, apalagi kondisi wajah Wartim setelah kecelakaan sulit untuk diidentifikasi.

"Wartim tidak bawa identitas, di motor yang ada identitas saya. Ya karena wajahnya tidak dikenali, akhirnya keluarga saya ya mengira itu saya, kaget begitu melihat saya pulang," cerita Sunarto. (*)

Source : Kompas.com, Surya Malang

Editor : Hai

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest