Selain itu, pihak sekolah mengaku telah menyelesaikan permasalahan secara baik-baik sejak pertama kali insiden itu menimpa RS, dan melakukan pendekatan serta pendampingan kepada pelajar berusia 12 tahun tersebut.
"Ini orangtuanya artinya membuat permasalahan baru. Sejak awal kelas 6 masuk cuma tiga kali, kami pun fasilitasi dengan mengirim materi ke rumah hingga ujian di rumah. Intinya kami peduli, apalagi sekolah favorit." terangnya lebih lanjut.
Ngadiman menambahkan, pihaknya mempersilakan orang tua RS untuk datang ke sekolah guna mencari solusi terbaik bagi sang anak.
"Silahkan dirembug ke sekolah. Kami siap mencarikan solusi. Jangan sampai ada masalah tanpa ketuntasan. Jadi kami terbuka dan tak pernah mengusir," tutup Ngadiman.
Semoga kasus ini bisa segera diselesaikan, dan menghasilkan solusi yang terbaik bagi kedua belah pihak ya. (*)