Follow Us

Kebakaran Hutan Sebabkan Fenomena Langit Berwarna Merah di Jambi

Ricky Nugraha - Minggu, 22 September 2019 | 14:35
Fenomena langit merah Muaro Jambi
Facebook/Qha Caslley

Fenomena langit merah Muaro Jambi

HAI-online.com - Media sosial baru-baru ini diramaikan dengan fenomena langit berwarna merah di Desa Pulau Mentaro, Kecamatan Ilir, Kabupaten Muaro Jambi, Provinsi Jambi.

Fenomena ini membuat suasana menjadi mencekam. Warga pun terpaksa menyalakan lampu di siang hari dan menyalakan kipas angin untuk mengusir asap yang menyesakkan dada.

Saat itu, kabut asap memang dirasakan warga sangat pekat dan menghalangi cahaya matahari. Suasana di desa tersebut tiba-tiba seperti malam hari.

Menurut salah seorang warga, fenomena tersebut terjadi pada Sabtu (21/9/19) lalu, sekitar pukul 10.42 WIB hingga 14.00 WIB.

Baca Juga: Viral Video Narkoba Disisipkan dalam Daging Rendang, Ternyata Bukan di Indonesia

"Saya dapat kiriman video dari sepupu saya, Ummu Ria, jam 10.42 WIB udah mulai merah langitnya, kak. Azan dzuhur udah mulai gelap," ujar salah satu warga Kabupaten Muoro Jambi, Mardiana saat dihubungi Kompas.com.

Sementara itu, warga lainnya bernama Eko, menceritakan, angin kencang sempat membuat suasana desanya yang terselimuti kabut asap pekat semakin mencekam.

"Tiupan angin memang kencang disertai suara gemuruh api yang membakar lahan yang berjarak dua kilometer lagi dari permukiman warga setempat," ujarnya.

Eko membenarkan, kawasan lahan perusahaan di dekat desanya terbakar. Sumber lainnya mengatakan kondisi angin yang kuat membuat hembusan api semakin membesar dan asap makin pekat.

Baca Juga: Presiden Minta Pengesahan RKUHP Ditunda, Berikut Sejumlah Pasal yang Picu Kontroversi Masyarakat

Fenomena langit merah di Muaro Jambi
Facebook/Qha Caslley

Fenomena langit merah di Muaro Jambi

Mengenai fenomena ini, Plt Kepala Pusat Data dan Informasi (Kapusdatin) Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Agus Wibowo Soetarno, mengungkapkan bahwa warna merah tersebut terjadi karena pergerakan kabut asap dari titik api atau hotspot.

Di sisi lain, astronom amatir Indonesia, Marufin Sudibyo menjelaskan bahwa fenomena langit berwarna merah bukanlah disebabkan tingginya suhu atau pengaruh api.

"Ini nampaknya fenomena Hamburan Rayleigh. Hamburan Rayleigh itu hamburan elastis pada cahaya oleh partikel-partikel mikro/nano di udara yang ukurannya lebih kecil dari panjang gelombang cahaya tampak," ujar Marufin saat dikonfirmasi terpisah Kompas.com.

Menurutnya, kejadian langit merah ini nggak akan berdampak pada gangguan kesehatan mata, karena hanya hamburan cahaya biasa. Partikel mikro/nano di udara-lah yang berpotensi membuat sakit, bukan cahayanya.

Source : Kompas.com

Editor : Al Sobry

Baca Lainnya

Latest