HAI-Online.com -Meski telah mendapatkan persetujuan dari pemerintah setempat, kehadiran penyedia layanan transportasi online, Gojek mengundang penolakan berbagai pihak di Negeri Jiran, salah satunya dari pengusaha Big Blue Taxi Malaysia,Shamsubahrin Ismail.
Dalam video yang dibagikan oleh kanal YouTube KiniTV pada Kamis (22/8) lalu, Ismail terlihat mengutarakan ketidaksetujuannya atas masuknya Gojek ke Malaysia, di mana hal itu dianggap bisa menurunkan ekonomi negara.
Lebih lanjut, bos Big Blue Taxi ini juga menyebut bahwa Gojek hanya untuk negara-negara miskin seperti Indonesia, Thailand, India, dan Kamboja.
Baca Juga: Amazon Terbakar, Dunia Wajib Belajar dari Indonesia dalam Atasi Kebakaran Hutan
"Gojek hanya untuk orang miskin seperti di Jakarta, di Thailand, di India, di Kamboja," ujar Ismail dalam video tersebut.
Baca Juga: Ini Daftar Harga Paket Langganan Internet PLN. Mulai dari Rp 89 Ribu!
Menanggapi protes dan penolakan yang dilakukan oleh sejumlah pihak di Malaysia, Muhammad Chairil selaku Head of Regional Government Relations Gojek memilih untuk bersikap dingin dan santai karena yakin bahwa pihaknya akan memberikan dampak positif.
"Pada intinya Gojek berusaha memberikan dampak sosial kepada masyarakat di mana pun.Terkait dengan pro dan kontra pasti ada solusinya, pasti ada jalan," jelasChairil seperti yang dikutip HAI dari Kompas.com.
Lebih lanjut, Chairil mengatakan bahwa Gojek akan terus berkomunikasi dengan baik bersama pihak terkait, dan menaati setiap aturan yang ada.
"Kita akan coba siasati, apakah strateginya dari pihak Malaysia memberikan arahan kepada kita, kita akan ikuti.Intinya, kita akan ikut dan turut mengikuti kearifan lokal dan aturan yang ada di negara tersebut," tutup Chairil. (*)