Viral Kisah Bocah di Cianjur, Senangnya Gigit Binatang Sampai Mati

HAI-Online.com - Baru-baru ini, publik dihebohkan dengan kisah bocah asal Cianjur berinisial RMY yang memiliki kebiasaan nggak lazim, yaitu menggigit binatang-binatang yang dia ajak bermain hingga mati.

Dilansir dari Kompas.com, ibu RMY, Cucu mengatakan bahwa kebiasaan anaknya menggigit hewan mulai dari kodok, anak ayam, bebek, kucing, hingga ular sudah dilakukan bocah berusia 11 tahun tersebut sejak usia 6 tahun.

Ketika dicegah atau dilarang untuk melakukannya, RMY akan langsung mengamuk dan mengalami kejang-kejang pada malam hari.

“Kalau tidak salah sejak usia dua tahun atau pas bisa jalan saja, suka cari-cari binatang di sekitar rumah,” ujar Cucu saat ditemui di rumahnya yang berada di Kampung Condre RT 002 RW 006, Desa Babakansari, Kecamatan Sukaluyu, Cianjur pada Rabu (21/8) kemarin.

Baca Juga: Dikeluarkan Sekolah karena Nilai Jelek, Cowok Ini Justru Jadi Lulusan dengan Gelar Terbaik di Universitas Inggris

Mengetahui kondisi tersebut, Cucu sudah pernah mengajak anaknya untuk berobat beberapa kali, namun bukannya sembuh, tingkah laku RMY malah semakin parah.

“Kalau sudah main sama kodok itu sampai ditarik badannya, sampai putus. Kalau sudah mati cari (binatang) yang lain, begitu saja terus sampai bosan,” cerita Cucu lebih lanjut.

KOMPAS.COM/FIRMAN TAUFIQURRAHMAN

RMY (11), tengah mencari-cari binatang di sekitar rumahnya di Kampung Condre RT 002/006, Desa Babakansari, Kecamatan Sukaluyu, Cianjur, Jawa Barat. Ia gemar mencari binatang seperti kodok, kucing dan ulat untuk kemudian diajaknya bermain hingga binatang-binatang itu mati.

Sementara itu, Kepala Desa Babakansari, Junaedi membenarkan bahwa ada salah satu warganya yang memiliki perilaku tak lazim tersebut.

Meskipun begitu, Junaedi selama ini belum mendengar ada keluhan dari warga yang tinggal di lingkungan anak tersebut, kendati tentunya patut diambil langkah-langkah antisipatif.

“Informasinya demikian, senang main-main dengan kodok dan ular bahkan sampai digigit-gigit segala sampai mati," terang Junaedi.