Untuk itu, diperlukan motivasi dalam memulai bisnis sendiri. Jika melihat hasil survei lanjutannya, ternyata sebagian orang (responden) memulai berwirausah (64%) dengan mengikuti intuisi mereka, terutama untuk menentukan kapan memulai usahanya.
Dan apabila mereka membuka usaha, sebanyak 52 persen responden Indonesia lebih dimotivasi oleh keinginan untuk menyalurkan passion sekaligus menambah pendapatan.
Menariknya, mayoritas (94 persen) responden di Indonesia juga merasa atau beranggapan bahwa berwirausaha akan mendatangkan kebahagiaan lebih besar bagi mereka dibanding bekerja kepada orang lain.
Temuan yang cukup menggelitik, berdasarkan (71 persen) diantara mereka yang berkeinginan untuk bermimpi atau bahkan telah memiliki bisnis sendiri, bermimpi akan datang suatu hari dimana mereka dapat menghadap sang bos dan mengajukan surat pengunduran diri.
“Sama halnya dengan responden Indonesia, responden di negara lain di Asia Tenggara juga punya mimpi yang sama untuk bisa meyampaikan surat resign dari tempat kerjanya saat ini dan memiliki bisnis sendiri. Angkanya, Malaysia 76 persen, Thailand 74 persen, dan Filipina 73 persen,” sebut Andam Dewi lagi.
Buat yang belum berani memulai bisnis sendiri, ada beberapa anggapan yang diulas para responden terkait benefit apa aja sih kalo menjalankan program entrepreneurship ini?
Fleksibilitas jam kerja (75%), berkesempatan untuk menambah pendapatan (69%), menjadi bos atas diri sendiri (56%), punya kepuasan dalam melakukan pekerjaan (53%).
Bingung Memulai Bisnis, Modalnya Gimana?
Meskipun telah banyak manfaat dan keuntungan yang dianggap akan datang seiring dengan keberanian memulai bisnis, ternyata hampir 7 dari 10 responden beranggapan bahwa mereka nggak pernah punya kesempatan untuk memulai bisnis sendiri.
Kebanyakan responden mengaku (81 persen) bahwa mereka bingung akan banyaknya prospek bisnis yang potensial untuk dilakukan, apalagi bentuk permodalan menjadi hambatan utamanya. Masalah selanjutnya adalah (44 persen) menganggap minimnya pengetahuan pengelolaan keuangan dan pasar menjadi hambatan kedua dalam memulai bisnisnya sendiri.
“Jadi 8 dari 10 orang Indonesia memilih untuk menggunakan uang mereka sendiri sebagai sarana pembiayaan awal untuk bisnis mereka. Sebagian kecil (33 persen) memilih untuk menggunakan pinjaman atau sumber pendanaan dari keluarga sedangkan, 25 persen lainnya akan menjadikan fasilitas pinjaman untuk usaha kecil untuk membiayai bisnis baru mereka,” terangnya lagi.