HAI-Online.com - Salah satu desa di pulau Bali, Bengkala, memiliki keunikan tersendiri karena hampir seluruh masyarakat yang tinggal di sana bisa berkomunikasi menggunakan bahasa isyarat.
Bukan tanpa alasan, masyarakat setempat selama ini menggunakan bahasa isyarat sebagai cara berkomunikasi karena sebagian penduduk yang tinggal di desa tersebut mengalami kekurangan bisu-tuli.
Dari total 3003 jumlah penduduk yang ada di Bengkala, seenggaknya terdapat 44 warga yang tergolong tunarungu dan tunawicara.
Tingginya angka masyarakat yang mengalami gangguan bisu tuli ini disebabkan gen yang sudah turun-menurun dari keluarga mereka sebelumnya dan sudah terjadi selama tujuh generasi.
Baca Juga: Secara Ilmiah, Ini Alasan Mengapa Saus Tomat dalam Botol Kaca Susah Dikeluarkan
Uniknya, masyarakat yang tinggal di Bengkala membuat bahasa isyarat yang mereka beri nama dengan 'Kata Kolok' supaya mampu berkomunikasi dengan warga bisu-tuli dan sebanyak 80% dari warganya menguasai itu.
Bahkan, Kata Kolok sendiri merupakan salah satu pelajaran wajib di desa Bengkala yang diajarkan ketika para murid berada di kelas satu hingga enam SD.
Salah satu guru di Bengkala, Ketut Kanta mengungkapkan dirinya senang tinggal di desa tersebut dan bisa membantu masyarakat yang memiliki kekurangan bisu-tuli.
"Di Bengkala, aku rasa sangat unik karena kami bisa hidup bersama sama tanpa adanya diskriminasi. Aku senang bisa tinggal di sini, membantu komunitas dan keluarga bisu-tuli karena mereka sungguh spesial buatku," ujar Ketut Kanta.
Keren abis! Semoga daerah-daerah lain juga bisa menerapkan hal serupa ya ke depannya. (*)