HAI-Online.com -Beberapa waktu lalu, beredar kabar bahwa bagian selatan Pulau Jawa akan diguncang gempa bumi berkekuatan 8,8 SR yang diikuti tsunami setinggi 20 meter, tepatnya di kawasan Pantai Cilacap, Yogyakarta, sampai Jawa Timur.
Menanggapi kabar tersebut, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) baru-baru ini mengeluarkan pernyataan resmi guna merespon keresahan masyarakat yang tinggal di wilayah pantai selatan Jawa.
Berikut isi lengkap dari press releaseyang dibagikan oleh pihak BMKG melalui akun media sosial resminya pada Minggu kemarin (21/7).
"Merespon keresahan masyarakat pantai selatan Jawa, akan terjadinya gempa bumi dengan kekuatan 8,8 yang diikuti tsunami setinggi 20 meter di pantai Cilacap, Yogyakarta, sampai Jawa Timur yang dilansir oleh beberapa media online maka bersama ini kami sampaikan tanggapan sebagai berikut:
Baca Juga: Barbar Abis! Viral Video Kumpulan Cewek Sengaja Hancurkan Mie Instan di Supermarket
1. Indonesia sebagai wilayah yang aktifgempa bumi memiliki potensi gempa bumi yang dapat terjadi kapan saja dan dalam berbagai kekuatan.
2. Sampai saat ini belum ada teknologi yang dapat memprediksi gempa dengan tepat dan akurat kapan, dimana dan berapa kekuatannya sehingga BMKG tidak pernah mengeluarkan informasi prediksi gempa bumi.
3. Berdasarkan kajian para ahli bahwa zona megathrusrt Selatan Jawa memiliki potensi dengan magnitudo maksimum M,8,8. Tetapi ini adalah potensi bukan prediksi, sehingga kapan terjadinya tidak ada yang tahu. Untuk itu, semua harus melakukan upaya mitigasi struktural dan non struktural dengan membanguna bangunan aman gempa, melakukan penataan tata ruang pantai yang amantsunamiserta membangun kapasitas masyarakat terkait cara selamat saat terjadi gempabumi dantsunami.
4. Masyarakat diimbau untuk tetap tenang dan tidak terpancing isu yang beredar. Masyarakat dapat mengetahui info lebih jelas dengan menghubuingi kontak ceter 021-6546316 atau mengunjungi laman resmi BMKG, www.bmkg.go.id.
Baca Juga: Kekinian, Presiden Jokowi Tertarik Coba Gaya Rambut Undercut
Sementara itu,Pelaksana Harian (Plh) Kepala Pusat Data, Informasi, dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Agus Wibowo pun turut buka suara mengenai potensi gempa dantsunamidiPantai Selatan Jawa.
Agus mengimbau masyarakat tetap siaga dalam menghadapi ancaman bencana itu, yaitu dengan mengenali potensi ancaman di lokasi tempat gempa berlangsung, membangun bangunan tahan gempa, danmenerapkan prinsip 20-20-20.
"Kalau warga merasakan gempa selama 20 detik, setelah selesai (guncangan) warga harus segera evakuasi, karena di pantai akan datangtsunamidalam 20 menit, lari ke bangunan yang ketinggiannya minimal 20 meter," terang Agus. (*)