Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Soal SMP Yang Cuma Dapat 2 Siswa Baru, Tri Rismaharini: Ketat, Kalo Jelek Nggak Akan Laku

Bayu Galih Permana - Jumat, 19 Juli 2019 | 12:50
Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini
GHINAN SALMAN/KOMPAS.COM

Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini

HAI-Online.com -Seperti yang udah HAI beritain sebelumnya, salah satu sekolah swasta di kota Surabaya, SMP Gatra diketahui cuma mendapatkan dua siswa baru pada proses penerimaan tahun ajaran 2019/2020.

Menurut keterangan Kepala SMP Gatra, Abdul Azis, kondisi ini sendiri terjadi karena desakan demo Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) zonasi yang membuat Dinas Pendidikan (Dispendik) Kota Surabaya melakukan penambahanpagu SMP Negeri dari yang semula 18.325 menjadi 25.233.

"Kebijakan ini tidak berpihak kepadaSMP Swasta. Sepanjang sejarah baru kali Ini sekolah kami hanya mendapat 2 siswa. Apakah akan kami bubarkan, leluhur kami menghendaki layanan pendidikan ini harus tetap ada," terang Aziz seperti yang dikutip HAI dari Kompas.com.

Berkaca pada hal tersebut, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini baru-baru ini turut mengomentari kondisi SMP Gatra yang hanya menerima dua siswa baru pada tahun ajaran 2019/2020.

Baca Juga: Pengunjung We The Fest 2019 Boleh Bawa Masuk Tumbler dan Sedotan Sendiri!

Menurut Wali Kota berusia 57 tahun tersebut, apabila ada sekolah swasta bagus, orangtua siswa akan memilih sekolahitu, mengingat kualitasinstitusi pendidikansangat menentukan untuk bisa menggaet calon siswa.

"Ya enggak apa-apa. Biaya operasionalnya kita bantu satu rombel. Tapi, memang gitu itu tidak bisa kita paksakan, orang itu kan pasti memilih (sekolah) yang baik.Pasti persaingannya ketat. Negeri pun, kalau jelek ya enggak akan laku," terang Risma.

Lebih lanjut, wanita yang telah dua kali menjabat sebagai Wali Kota Surabaya tersebut mengaku bahwa pihaknya akan memberikan bantuan operasional pendidikan daerah (BOPDA) pada sekolah swasta dengan jumlah siswa minim.

"Nanti (BOPDA) dikasihkan, kan lagi penataan. Kan ndak bisa serta-merta, dari dulu juga begitu. Karena harus didata yang benar. Kami belum tahu tahu detailnya," tambahnya.

Kalau kalian sendiri selama ini gimana sob? Lebih pilih untuk masuk ke sekolah negeri atau swasta sih? (*)

Editor : Hai

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

x