Follow Us

Viral Video Perploncoan Siswa SMK Bina Maritim, Korban: Kami Sudah Terbiasa Dianiaya

Bayu Galih Permana - Kamis, 13 Juni 2019 | 12:30
Siswa SMK Pelayaran Bina Maritim Maumere yang menjadi korban penganiayaan.
POS-KUPANG/EGINISIUS MO'A

Siswa SMK Pelayaran Bina Maritim Maumere yang menjadi korban penganiayaan.

HAI-Online.com - Kabar kurang enak kembali datang dari dunia pendidikan Indonesia, baru-baru ini pengguna media sosial dihebohkan dengan video berisi aksi perploncoan terhadap siswa SMK Bina Maritim Maumere yang dilakukan oleh seniornya.

Dalam video tersebut, terlihat dua orang pelaku yang merupakan siswa kelas II, menganiaya salah seorang murid kelas I dengan cara ditampar dan dipukul pada bagian tubuh.

Menurut keterangan siswa yang menjadi korban, SN, kejadian tersebut bukan pertama kalinya terjadi karena sebelumnya, dia dan teman-teman kelas I lain sudah sering disiksa oleh senior mereka.

"Kami sudah terbiasa, makanya kami nggak lapor ke guru-guru. Setiap hari kami disiksa oleh senior. Itu memang nggak diketahui para guru," terang SN seperti dikutip dari Kompas.com.

Baca Juga: Banyak Netizen Terkecoh, Ini Fakta Di Balik Foto Viral Kera Ubud yang Selfie dengan Turis

Lebih lanjut, SN menjelaskan bahwa alasan dia dan korban lain nggak melaporkan penganiayaan tersebut ke guru karena diancam akan menerima siksaan lebih dari senior mereka.

"Kami nggak lapor dengan para guru karena terima siksaan dobel dari senior. Setelah siksa kami, mereka ancam nggak boleh lapor. Kalau lapor disiksa lagi. Kami nggak lawan dan nggak melapor. Kami menghargai mereka sebagai senior makanya nggak berani lawan dan lapor," jelasnya.

SN menyebutkan, senior tersebut melakukan tindak penganiayaan kepada dirinya karena masalah rambut.

"Saya dipukul itu karena rambut paras. Padahal, senior yang pukul saya juga rambutnya paras. Itu tadi, kami takut mau lapor guru dan orangtua, kalau kami disiksa," tutup SN.

Nggak lama setelah video tersebut viral di media sosial, pihak sekolah akhirnya memilih untuk mengambil tindakan tegas, yaitu dengan mengembalikan keempat pelaku kepada orang tua mereka masing-masing.

"Empat siswa itu kami keluarkan. Dua orang pelaku yang menganiaya korban, seorang yang membuata vidio dan seorang lagi yang memviralkan ke media sosial. Keputusan (keluarkan) mereka sudah final," terang Kepala SMK Bina Maritim, Minsri Sadipun dikutip dari Pos-Kupang.

Baca Juga: Pelajar SMA Interview Dadakan Para Cast Film

Dalam keterangannya, Minsri mengatakan bahwa insiden penganiayaan tersebut berlangsung di luar jam dan lingkungan sekolah, atau tepatnya di samping warung yang berada di Jalan Moan Subu Sadipun.

Hmm, lagi-lagi senioritas. Semoga kejadian serupa nggak terulang lagi ke depannya ya sob! (*)

Editor : Alvin Bahar

Baca Lainnya

Latest