HAI-Online.com - Seperti yang udah HAI beritain sebelumnya, istri presiden keenam Indonesia Ani Yudhoyono meninggal dunia di National University Hospital Singapura usai berjuang melawan penyakit leukimia yang dideritanya, pada Sabtu siang (1/6).
Ketika jenazah Ibu Ani disemayamkan di Kedutaan Besar Republik Indonesia, tampak sejumlah tamu ikut hadir untuk melayat, salah satunya putra bungsu Presiden Joko Widodo yang tengah menempuh studi di Singapura, Kaesang Pangarep.
Meskipun sempat dipuji sejumlah tamu karena sikap santun yang ditunjukkan olehnya, sejumlah netizen terlihat mengkritik pakaian Kaesang yang dianggap kurang sopan karena menggunakan kaos lengan panjang dan celana jeans.
"Ini pakaian bertakziah tidak sopan, yang lain pakai baju putih sopan, ini gaya apaan? Gaya orang eropa?" tulis salah seorang sobat Twitter.
Baca Juga: Ada Pesan Toleransi di Balik Pernikahan Serempak Bu Ani dan Adik-adiknya
Selain itu, sobat Twitter lain menuliskan bahwa putra bungsu dari Presiden Jokowi itu harusnya mengenakan celana dasar kain, bukan jeans, saat melayat.
"Kaesang Pangarep kok celananya Jin Bro. ? Mustinya celana dasar kain dan ada topi," tulisnya.
Menanggapi hujatan-hujatan netizen kepada dirinya, cowok berusia 24 tahun tersebut berkali-kali membalas kritikan mereka dengan meminta maaf, sambil memberikan penjelasan.
"Jadi anak kos itu susah, gak semuanya kita punya," tulis cowok yang berkuliah di Singapore Institute of Management University tersebut dalam cuitannya.
Jadi anak kos itu susah, gak semuanya kita punyaNamun, meskipun sudah berkali-kali meminta maaf, Kaesang pun terus mendapatkan cibiran yang kemudian membuat dia memilih untuk pasrah menghadapi hujatan tersebut.— Kaesang Pangarep (@kaesangp) 1 Juni 2019
"Siap mohon maaf. Saya mau jelasin sampe jempol keriting pun kayaknya susah dingertiin juga," tulisnya.
Saya mau jelasin sampe jempol keriting pun kayaknya susah dingertiin jugaWah kasihan juga Kaesang jadi dibully hanya karena pakaian. Kalau pendapat kalian sendiri gimana nih sob, bukannya hal yang terpenting saat kita melayat adalah mendoakan almarhum atau almarhumah? (*)— Kaesang Pangarep (@kaesangp) 2 Juni 2019