HAI-Online.com - Bermain di depan pendukungnya sendiri, Persebaya Surabaya gagal memetik kemenangan atas tamunya, PSIS Semarang setelah bermain imbang 1-1 dalam lanjutan pekan ke-3 Liga 1 yang digelar di Stadion Bung Tomo, Kamis (30/5).
Mampu unggul terlebih dahulu lewat gol yang dicetak oleh Osvaldo Haay pada menit ke-28, Tim Bajul Ijo harus mengakhiri pertandingan dengan satu poin setelah Septian David Maulan sukses merobek gawang Abdul Rohim saat laga telah berjalan 74 menit.
Nggak cuma karena gagal meraih poin penuh di depan pendukungnya sendiri, pelanggaran brutal yang dilakukan oleh salah satu pemain bertahan Persebaya, Elisa Basna pada laga tersebut juga mendapat sorotan dari banyak pihak.
Ketika pertandingan telah memasukki menit-menit akhir, pesepakbola berusia 22 tahun tersebut terlihat melakukan pelanggaran keras dengan menginjak perut dari salah satu punggawa PSIS Semarang, Fredyan Wahyu.
Baca Juga: Mantan Tim Juara, Fabregas Sebut Final Liga Eropa Menyedihkan dan Membosankan
Anehnya, melihat pelanggaran yang sangat membahayakan nyawa dari Fredyan Wahyu tersebut, wasit pemimpin pertandingan hanya memberikan kartu kuning untuk Elisa Basna.
"Pelanggaran yang sangat-sangat bahaya bagi pesepakbola. Ini seharusnya sangat layak kartu merah, namun lagi-lagi wasit hanya memberikan kartu kuning," tulis akun Twitter @seputarligina.
Pelanggaran brutal Elisa Basna yang menginjak perut Fredyan Wahyu di ujung pertandinganPelanggaran yang sangat-sangat bahaya bagi pesepakbola. Ini seharusnya sangat layak kartu merah, namun lagi-lagi wasit hanya memberikan kartu kuning. #LIGA1 pic.twitter.com/0NP7q1HRwFKejadian ini kemudian mengingatkan para penggemar sepakbola dengan kejadian di mana penyerang Persiraja Banda Aceh, Akli Fairuz meninggal dunia usai perutnya diterjang oleh penjaga gawang PSAP Sigli, Agus Rohman.— Liga Indonesia ???????? (@seputarligina) 30 Mei 2019
Pada kejadian yang terjadi 5 tahun lalu tersebut, Akli Fairuz dinyatakan meninggal dunia setelah mendapatkan perawatan intensif selama enam hari di rumah sakit.
Tahun 2014, Akli Fairuz, striker Persiraja, diterjang di bagian perut oleh Kiper PSAP Sigli, Agus Rohman. Akli Fairuz meninggal dunia setelah mendapatkan perawatan intensif selama enam hari di rumah sakit. pic.twitter.com/RSYzU4WqZTSemoga kejadian serupa nggak kembali terulang ke depannya ya sob! Selain itu, wasit juga harus bersikap tegas supaya bisa memberikan efek jera untuk pemain yang melakukan pelanggaran. (*)— Liga Indonesia ???????? (@seputarligina) 31 Mei 2019