Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Sebenernya Lo Tuh Sedih atau Depresi ya? Begini Cara Membedakannya

Dok Grid - Rabu, 07 Februari 2024 | 09:45
Ilustrasi depresi
iStockphoto

Ilustrasi depresi

Apalagi kalau lo pernah dilecehkan, disiksa, dirundung kemiskinan, pesimis, atau rendah diri. Risiko lo untuk mengalami depresi juga semakin besar. Depresi juga berhubungan sama jaringan otak lo, sob.

Menurut Azab, orang yang mengalami depresi, darah yang mengalir ke jaringan perhatian lebih sedikit daripada yang mengalir ke pusat ketakutan amigdala. "Jadi, nggak heran kalau orang depresi lebih fokus pada hal-hal negatif. Pusat ketakutan mereka jadi lebih aktif."

Nggak cuman soal jaringan otak, ketidakseimbangan kimia juga jadi salah satu penyebab depresi bisa meningkat sampai tingkat tertentu. Depresi berkaitan dengan tingkat serotonin, dopamin, dan epinefrin (adrenalin) yang lebih rendah.

Serotonin mengatur waktu tidur, dopamin mengendalikan pusat kesenangan dan penghargaan otak, dan epinefrin yang mengatur respons fight or flight tubuh kita. Sekarang lo bayangin jaringan kimia tubuh lo nggak seimbang efeknya bakalan kayak apa?

Makanya, kalau lo ngerasa diri lo merasakan kesedihan yang berlarut-larut dan makin lama makin parah, ada baiknya lo memeriksakan diri ke terapis atau tenaga ahli yang bisa mendiagnosis lo. Pastikan soal apa yang lo derita. Apakah hanya kesedihan biasa atau malah depresi.

Nggak ada salahnya untuk ikut terapi dan minum antidepresan. Jangan pernah bodo amat dengan pikiran ingin bunuh diri. Cari bantuan untuk kondisi lo untuk mencegah efek yang sangat buruk nantinya. Ingat sob, yang bisa membantu diri lo hanya diri lo sendiri.

Source : vice.com

Editor : Hai

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

x