Follow Us

Cowok Ini Kehilangan Rp 25 Juta Gara-gara Face Detection di HP-nya!

Ricky Nugraha - Rabu, 08 Mei 2019 | 20:05
Ilustrasi pemindai wajah di smartphone
Sarah Tew/CNET

Ilustrasi pemindai wajah di smartphone

HAI-online.com - Suatu sistem pengenalan wajah di smartphone gagal melindungi seorang pria asal Cina dari sepasang pencuri yang berhasil menyusup dan membuka smartphone miliknya.

Alhasil, lebih dari 12.000 yuan (sekitar Rp 25 juta) uang tabungannya berhasil dicuri saat ia sedang tidur, seperti yang dikabarkan oleh siaran berita stasiun TV lokal.

Pria asal provinsi Zhejiang yang hanya disebutkan sebagai Yuan ini menghubungi polisi pada Selasa (2/4/19), setelah menemukan bahwa uangnya telah hilang dari rekening bank miliknya.

Setelah melalui penyelidikan, petugas kepolisian menunjuk dua teman sekamar Yuan sebagai pelaku.

Baca Juga : Ini 3 Fitur Andalan Dari Flagship Redmi yang Dibocorkan Bosnya

Disebutkan bahwa mereka membuka ponsel Yuan saat dirinya tertidur dan menggunakan WeChat Pay untuk mentransfer uang tersebut ke rekening bank mereka. Uang curian tersebut kemudian dikembalikan kepada Yuan.

Laporan tersebut nggak menyebutkan apa merek smartphone tersebut, namun salah seorang anggota polisi menyebut kalau smartphone tersebut berharga sekitar 1.000 yuan, atau sekitar Rp 2,1 juta.

"Nampaknya fitur pengenalan wajah pada ponsel Yuan tak terlalu bisa diandalkan," ujarnya. "Kami telah mencobanya, dan menemukan bahwa smartphone tersebut bisa dibuka dengan mata terpejam."

Banyak smartphone kini memang telah menghadirkan fitur pengenalan wajah sebagai sistem keamanan, tapi nggak semuanya menggunakan pemindai iris, jadi smartphone tersebut bisa dibuka dengan mudah.

Baca Juga : Setelah Layar Lubang, Samsung Konfirmasi Bikin Kamera di Dalam Layar

Tan Jianfeng, pendiri Shanghai Zhongren Network Security Co, mengatakan bahwa meski sistem pengenalan sidik jari dan wajah memang bermanfaat, namun seseorang harus tetap menggunakan nomor identifikasi pribadi untuk menjaga data pribadi dan keuangan tetap aman.

"Jika suatu password hilang, kalian masih bisa menggantinya, tapi informasi biometrik nggak akan bisa diproduksi lagi," ujarnya.

"Setelah bocor, kau tak bisa mendapatkan wajah baru. Di era modern ini, begitu otentikasi biometrik telah dilakukan, semua informasi akan diubah menjadi kode. Dan selama dalam wujud itu, tentu akan bisa disadap."

Jadi, ati-ati sob, jangan sampai kejadian serupa terjadi pada kalian. (*)

Source : South China Morning Post

Editor : Al Sobry

Baca Lainnya

Latest