Follow Us

Cairan Penambal Ban untuk Ban Tubeless Ternyata Nggak Direkomendasikan

Ricky Nugraha - Sabtu, 13 April 2019 | 18:21
Cairan penambal ban
SlimeYourTires

Cairan penambal ban

HAI-online.com - Ban tubeless kini banyak dipilih para pengguna kendaraan bermotor karena alasan nggak gampang bocor.

Untuk menjaga ban tersebut supaya makin nggak mudah bocor, beberapa perusahaan mengeluarkan cairan penambal ban atau yang kerap disebut tire sealant.

Cairan penambal ban ini nantinya akan berubah sifat menjadi material elastis yang pekat ketika mendapat tekanan. Ketika cairan ini merembes di lubang yang bocor, cairan yang sifatnya telah berubah tadi akan langsung menutupi lubang tersebut.

Banyak yang menggunakan cairan ini sebagai alternatif yang praktis ketimbang harus menambal ban. Namun sebenarnya, penggunaan cairan penambal ban ini ternyata nggak tepat jika digunakan pada motor harian.

Baca Juga : Kalo Sekarang Murah Banget! Ini Daftar Harga Motor di 1970, Paling Mahal Cuma Rp 200 Ribuan

Jimmy Handoyo, Technical Service & Development Dept. Head PT Suryaraya Rubberindo Industries selaku produsen ban FDR, mengatakan, metode penambalan manual merupakan solusi paling tepat ketika ban terjadi kebocoran.

"Kita tidak pernah merekomendasikan untuk menggunakan cairan penambal ban, karena dari segi senyawanya juga berbeda. Ke ban mungkin enggak masalah, tapi bisa saja peleknya yang jadi korban. Nanti imbasnya akan ke ban juga," ucap Jimmy kepada Kompas.com.

Selain itu, kata Jimmy, cairan penambal ban juga bisa membuat pentil ban menjadi tersumbat. Sehingga akan sulit diisi angin ketika tekanan ban berkurang.

Ucok Marbun, dari Vidici Tire Shop di Depok mengatakan, cairan penambal ban nggak perlu dipakai jika motor digunakan untuk harian.

Baca Juga : Inilah Pemilik Ducati Panigale V4 Seharga 1,2 M Resmi Pertama di Indonesia. Langsung Dimodif!

Pasalnya, ban tubeless juga mampu menahan ban supaya nggak langsung kempes. Jadi ada kesempatan untuk tetap berkendara sampai ke tukang tambal ban terdekat.

"Pernah ada kasus, di mana motor konsumen ada yang menggunakan cairan penambal ban, tapi dibiarkan hingga setahun lebih. Ketika ban dibuka, bibir pelek sudah karatan. Ini yang membuat ban motornya sering kali kempis," kata Ucok.

"Pernah ada kasus, di mana motor konsumen ada yang menggunakan cairan penambal ban, tapi dibiarkan hingga setahun lebih. Ketika ban dibuka, bibir pelek sudah karatan. Ini yang membuat ban motornya sering kali kempis," kata Ucok.Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Cairan Penambal Ban Ternyata Tidak Direkomendasikan".

Source : Kompas.com

Editor : Al Sobry

Baca Lainnya

Latest