Demi Urus Kisruh PSSI, Delegasi AFC dan FIFA Bakal Datang ke Indonesia

Bayu Galih Permana - Selasa, 09 April 2019 | 18:15

HAI-Online.com - Seperti yang kita tahu, dunia persepakbolaan Indonesia tengah diterpa kabar kurang sedap dalam beberapa bulan terakhir, salah satunya sejumlah pejabat PSSI diduga ikut bermain dalam kasus pengaturan skor yang terjadi pada kompetisi liga.

Terakhir, pelaksana tugas (Plt.) Ketua Umum PSSI sebelum Gusti Randa, Joko Driyono bahkan harus ditahan oleh pihak Satgas Antimafiabola setelah djadikan tersangka dalam perusakan barang bukti terkait kasus pengaturan skor.

Demi mengurus kekisruhan yang terjadi dalam tubuh PSSI dalam beberapa bulan terakhir, pihak delegasi AFC dan FIFA dipastikan akan datang ke Jakarta untuk membantu mengatasi berbagai persoalan yang ada.

Dikutip dari Kompas.com, rencana kedatangan delegasi AFC dan FIFA untuk mengurus kekisruhan dalam tubuh PSSI ini disampaikan secara langsung oleh Sekertaris Menteri Pemuda dan Olahraga (Sesmenpora), Gatot S Dewa Broto pada Selasa (9/4).

Dalam keterangannya, Gatot mengatakan bahwa pihak FIFA yang diwakili oleh Luca Nicola sudah menyurati Kemenpora melalui e-mail terkait rencana kedatangan mereka bersama AFC ke Jakarta pada Rabu (10/4) hingga Kamis (11/4) besok.

"Kami menyampaikan konfirmasi bahwa delegasi gabungan FIFA dan AFC akan datang ke Jakarta pada tanggal 10 dan 11 April 2019 dalam rangka membantu PSSI mengatasi sejumlah masalah yang saat ini terjadi," tulis surat yang dikirimkan pihak FIFA kepada Kemenpora.

Lebih lanjut, Gatot sendiri juga diminta oleh FIFA untuk meneruskan rencana kedatangan mereka ke Indonesia kepada Sekjen PSSI, Ratu Tisha.

"Kami mohon dengan sangat pada Anda untuk menyampaikan informasi ini kepada Sekjen PSSI Ratu Tisha terkait dengan program kunjungan delegasi ini. Kami menunggu konfirmasi dari Anda jika suatu pertemuan memang diperlukan." tulis surat tersebut lebih lanjut.

Ya semoga aja dengan adanya kunjungan dari delegasi FIFA dan AFC, PSSI ke depannya bisa segera berbenah diri menjadi lebih baik sehingga persepakbolaan Indonesia bersih dari yang namanya pengaturan skor. (*)