Bukan Unicorn Lagi, Go-Jek Kini Dinobatkan Jadi Decacorn. Apa Bedanya?

HAI-Online.com - Kabar membanggakan kembali datang dari Go-Jek, kali ini platform digital asli buatan anak negeri tersebut berhasil naik kasta dari yang sebelumnya unicorn, menjadi Decacorn setelah jumlah valuasinya mencapai 10 miliar dolar AS (Rp 141 triliun).

Dalam laporan lembaga riset CB Insight yang dirilis lewat The Global Unicorn Club, jumlah valuasi tersebut berhasil membawa Go-Jek menduduki peringkat ke-19 secara global, sekaligus membuat mereka dinobatkan sebagai Decacorn.

Menanggapi capaian itu, Nila Marita selaku Chief of Corporate Affairs Go-Jek mengatakan bahwa pihaknya sangat bersyukur karena kini telah menyandang status Decacorn, tanpa perlu membuat pengumuman.

"Kami baru mendengar mengenai kabar tersebut dan bersyukur ada lembaga independen yang memvalidasi kesuksesan kami dalam meningkatkan nilai perusahaan, tanpa kami perlu membuat pengumuman," ujar Nila seperti yang dikutip HAI dari Kompas.com.

Baca Juga : Banyak Keluhan, Aturan Zonasi PPDB SMA dan SMK Negeri Jawa Timur Bakal Dirombak

Ngomong-ngomong soal Decacorn, sebenernya pada tahu nggak sih bedanya tingkatan yang satu ini dengan Unicorn?

Jadi, Decacorn sendiri merupakan kasta yang ditempati oleh perusahaan-perusahaan berbasis startup dengan nilai valuasi lebih dari 10 miliar dolar AS, contohnya aja nih seperti Grab, Uber, hingga Bytendance.

Sementara itu, Unicorn merupakan tingkatan untuk perusahaan-perusahaan startup yang memiliki nilai valuasi 1 miliar dolar AS (Rp 14,1 triliun), ya kalau di Indonesia sendiri saat ini ada Traveloka, Bukalapak, dan juga Tokopedia.

Nah, di atas Unicorn dan Decacorn masih ada Hectocorn yang merupakan tingkatan perusahaan dengan nilai valuasi mencapai lebih dari 100 miliar dolar AS (Rp 1.410 triliun) seperti Microsoft, Google, Apple, hingga Facebook.

Widih, keren nih Go-Jek! Yuk kita dukung startup-startup anak negeri yang lainnya juga, siapa tau nantinya bisa menemani Go-Jek untuk duduk dalam jajaran Decacorn. (*)