HAI-Online.com – Beberapa pelajar SMA mungkin pernah memiliki masalah serius, dimana guru BK dan orangtua sudah tak bisa lagi mengatasinya, maka pihak kepolisian yang turun tangan.
Nggak tanggung-tanggung dua polisi datang mengawal salah satu siswa bermasalah berinisial FD (18). Keduanya sengaja berpakaian kasual untuk berjaga di depan Ruang Laboratorium IISMKN 1 Bangkalan, pada Rabu (27/3/2019), tempat ujian FD.
Yap, pada hari libur UNBK itu, justeru FD harus menjalani Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) demi untuk menentukan kelulusannya.
Baca Juga : Gempa Datang Pas UNBK Matematika, Seorang Siswa SMA Terpaksa Dilarikan ke Puskesmas!
FD merupakan siswa kelas XII, statusnya saat ini sebagai tersangka kasus penyalahgunaan narkoba. Sebagai murid, ia berhak mengikuti UNBK. Makanya, nasib kelulusan FD bakal ditentukan dalam waktu dekat.
Dikutip HAI dari Tribunmadura.com, salah seorang polisi mengungkapkan, pendampingan terhadap FD dilakukan sejak dari tahanan Mapolres Bangkalan ke sekolah untuk mengikuti UNBK hingga selesai.
"Tidak diborgol, kami sebatas memberikan pendampingan. Seragam sekolahnya dikirim ke polres," ungkapnya.
KepalaSMKN1Bangkalan Qurrotu Aini mengungkapkan, kesempatan mengikuti ujian merupakan hak siswa. Apalagi FD sudah tercatat dalam Daftar Nominasi Tetap (DNT) peserta UNBK 2019.
"Ketika orangtua siswa (FD) kami panggil, mereka berharap anaknya bisa tetap mengikuti ujian," ungkap Qurrotu Aini.
FD bersama seorang temannya, ditangkap SatreskobaPolresBangkalan di Jalan Jokotole Kelurahan Kraton pada Rabu (23/1/2019) malam atas kasus penyalahgunaan narkoba jenis sabu.
Penangkapan FD membuat pihak sekolah bertanya-tanya, bagaimana cara meluluskan anak bermasalah tersebut? Bahkan sebagai kepsek, Qurrotu Aini tidak bisa memberikan jaminan apakah FD bisa lulus atau tidak.
Karena selain berdasarkan nilai, kelulusan siswa juga didasarkan kepada perilaku siswa.