HAI-Online.com - Lo pasti nggak asing kan sama kartun We Bare Bears yang tayang di Cartoon Network dan kini tayang tiap pagi di Net Tv? Itu sih favorit HAI banget! Gaya kartun yang menarik ditambah karakter yang lucu dan storyline yang asik bener-bener jadi daya tarik tersendiri dari We Bare Bears.
Ceritanya tentang 3 beruang bersaudara yang jadi outcast, tinggal di hutan, dan asik dengan dunia mereka sendiri. Dalam beberapa waktu We Bare Bears langsung sukses mencuri hati para penonton.
Grizzly bear, Panda bear, dan Polar bear yang selalu melakukan petualangan seru itu mungkin awalnya kelihatan biasa aja. Kartun yang lucu dan menghibur. Tapi sob, setelah lo perhatiin lagi, ternyata banyak pesan penting soal representasi dan rasa memiliki sebagai minoritas yang bisa kita lihat di sana.
Hal ini mungkin jadi salah satu hal yang bikin kita, khususnya orang Asia, suka banget sama kartun ini. Dibuat sama Daniel Chong, seorang Amerika berdarah campuran Singapura dan Cina, jelas banget deh bahwa isu minoritas bakal jadi sesuatu yang ditonjolkan.
Baca Juga : Dari Baby Driver sampai Spider-Man: Homecoming, Ini Daftar Film Yang Ternyata Ada Di Netflix
Banyak Referensi Pop Culture Korea
Dalam kartun ini, lo perhatiin nggak sih kalau banyak banget elemen pop culture Korea Selatan yang muncul? Kayak kesukaan Panda terhadap K-pop dan K-drama, Grizzly bear yang suka banget ke kedai boba, dan Ice bear yang ternyata jago ngomong Korea dan masak makanan Korea.
Menurut Daniel Chong sang kreator, konsep awal We Bare Bears ini cuman berupa doodles isengnya dia aja. Dan kemudian berkembang terinspirasi dari Jamie, keponakan pacarnya Daniel yang waktu itu berumur 10 tahun.
"Kita waktu itu lagi di perpustakaan. Dan gue lagi asik ngegambar. Terus tiba-tiba kebayang aja, Jamie yang jadi inspirasi buat jadi karakter Chloe. Dia orang Korea juga, sama kayak Chloe," kata Daniel dilansir dari nextshark.com.
Selama beberapa tahun kemudian, doodles iseng Daniel tentang para beruang ini berkembang jadi webcomic series, dan akhirnya jadi series animasi yang kita kenal sekarang.