Follow Us

Udah Tau Buah Ceplukan? Dulu Dicampakkan, Sekarang Jadi buruan. Sekilo Rp 500 ribu

Agung Mustika - Jumat, 18 Januari 2019 | 11:25
Buah Ceplukan
Tribunnews

Buah Ceplukan

Daun buah Ceplukan
Tribunnews

Daun buah Ceplukan

Ia mudah dibedakan dari jenis yang lain karena bunganya mencolok sekali lebih besar, dengan bintik-bintik cokelat tua.

Karena besarnya inilah ia di daerah Parahyangan disebut cecenet badak, dan cecenet gunung (karena hanya mau tumbuh di pegunungan).

Oleh orang Belanda pegunungan zaman dulu, buah itu selain dimakan segar juga dijadikan selai yang enak untuk mengisi roti bakar.

Physais peruviana kemudian ada yang dibawa oleh orang Belanda VOC ke Eropa, tapi nggak diakui sebagai ceplukan Peru, melainkan kaapse kruisbes (atau cape goosberry).

Mereka mengira bahwa tanaman ini hidup asli di Kaap de Goede Hoop (Tanjung Harapan) di ujung selatan Afrika, tempat mereka mendirikan benteng persinggahan dan pelabuhan istirahat bagi kapal kayu mereka yang hendak mengisi bahan makanan dan air tawar, untuk perjalanan berikutnya.

Sampai sekarang jenis peruviana ini masih terkenal sebagai cape gooseberry. Dengan nama ini, buah asam manis itu kini juga jadi favorit orang Amerika.

Tapi mereka sendiri mampu menghasilkannya sebagai tanamah hortikultura rakyat di negeri mereka sendiri.

Baca Juga : 5 Tips Kebugaran Ala Conor McGregor, Salah Satunya Jangan Terlalu Ribet Mikir Makanan

Penyelamat prajurit Romawi

Sebagai herba menahun, tanaman dari suku terung-terungan Solanaceae ini tumbuh tegak, bercabang cukup banyak, yang berambut pendek.

Kalau tumbuhnya terlalu subur, sering cabangnya nggak bisa menahan beban daun dan buahnya yang bergelantungan banyak sekali, sampai gampang patah.

Editor : Rizki Ramadan

Baca Lainnya

PROMOTED CONTENT

Latest