Bahan konstraksi itulah yang kemudian membuat candi ini diberi nama Abang. Dalam bahasa Jawa, Abang artinya merah. Kalau sore hari sedang cerah, sinar matahari bakal membuat batuan candi dan membuatnya seakan berwarna merah.
Konstruksi candi dari batu bata ini terhitung unik. Pasalnya, di Jawa Tengah, kebanyakan candi dibuat dengan batu andesit. Sedangkan batu bata digunakan untuk membuat candi di Jawa Timur.
Peninggalan lain yang ada di Candi Abang ini ialah alas Yoni. Diperkirakan, Candi Abang sudah ada sejak abad 9 dan 10 Masehi pada Kerajaan Mataram Kuno.