Follow Us

Ricuh, Pemilihan Ketua BEM Universitas Mataram Akibatkan 1 Korban Alami Luka Bocor di Kepala

Bayu Galih Permana - Minggu, 06 Januari 2019 | 15:51
Kericuhan saat pemilihan Ketua BEM di Universitas Mataram, Kamis kemarin (3/1).
Facebook / Idham Khalidmk

Kericuhan saat pemilihan Ketua BEM di Universitas Mataram, Kamis kemarin (3/1).

HAI-Online.com - Kericuhan baru-baru ini terjadi di Universitas Mataram, setelah dua kubu mahasiswa terlibat bentrokan dalam acara pemilihan Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) yang diselenggarakan pada Kamis kemarin (3/1).

Seperti yang dilansir HAI dari media setempat Harian Nusa, bentrokan dalam acara pemilihan Ketua BEM ini sendiri terjadi antara mahasiswa-mahasiwa dari Fakultas Hukum dengan Fakultas Teknik.

Kericuhan yang terjadi di Unram ini bermula saat masa pendukung dari kedua calon, masing-masing dari Fakultas Teknik dan Hukum, nggak diperbolehkan masuk untuk menyaksikan proses pemilihan di fakultas lawan.

Sampai akhirnya, kericuhan pun pecah setelah timbul ketegangan ketika sekelompok mahasiswa Teknik datang menyambangi Fakultas Hukum.

Baca Juga : 5 Fakta Nurhadi, Capres Fiktif Idola Masyarakat yang Udah Lama Jadi Konten Shitposting di Twitter

Akibat kericuhan tersebut, satu mahasiswa Fakultas Hukum harus dilarikan menuju rumah sakit karena mengalami luka bocor pada bagian kepala, sedangkan lainnya mengalami cedera.

Menurut Wakil Dekan II Fakultas Hukum Universitas Mataram, H. Sofwan, menjelaskan bahwa bentrokan antara kedua kubu mahasiswa itu terjadi karena kesalah pahaman saja.

Selain itu, Sofwan juga mengatakan bahwa pihak kampus akan berusaha secepatnya untuk melakukan mediasi antara dua pihak yang terllibat untuk menyelesaikan masalah ini.

"Itu cuma salah paham saja, sehingga terjadi bentrokan. Kita berusaha secepatnya memediasi mahasiswa," terang Sofwan.

Lebih lanjut, Wakil Dekan II Fakultas Hukum Universitas Mataram itu juga mengatakan bahwa dirinya mempersilakan pada mahasiswa yang mengalami luka-luka apabila mereka berniat melapor kepada polisi.

"Itu tergantung dia pribadi mau mengambil langkah hukum atas kasus ini. Yang jelas kampus utamakan mediasi perdamaian," tambahnya.

Semoga kejadian serupa ke depannya nggak terulang lagi ya sob! Lagian buat apa sih berantem nggak jelas kalau ujung-ujungnya ngerugiin diri sendiri? (*)

Editor : Alvin Bahar

Baca Lainnya

Latest