HAI-online.com - Sebuah pentas seni itu bakal ngebosenin banget kalau nggak punya konsep kuat. Apalagi kalau sekedar ngandelin guest star yang punya massa banyak dan masang publikasi di Instagram yang artsy. Basi~
Tapi untungnya, hal itu nggak Hai temuin di pensi PL Project, bikinan temen-temen gondrong kita di SMA Pangudi Luhur, Jakarta. Hai ngerasain banget kalau pensi mereka bikin totalitas dan acaranya tuh bener-bener mengacu ke konsep atau pesan yang mereka pengen sampein.
Tema yang mereka usung tahun ini adalah Expurgate Sensation. Andrew, sang ketua panitia cerita ke Hai kalau mereka pengen nampilin realita metropolitan
“Kami mau ngangkat masalah metropolitan. Kasus yang masih ada di Jakarta ada yang berlum terselesaikan. Kemiskinan dan kejahatan seksual, misalnya. Melalui ruangan instalasi di sini, kami mau menggambarkan keresahan-keresahan kami atas masalah tersebut. Itu adalah cara kami nunjukin kepedulian dan kritik terhadap kota,” kata Andrew. Kerad!
Hai nangkep ada dua jenis seni yang ditampilkan di PL Project. Seni instalasi dan seni pertunjukan.
Di seni instalasi mereka menyulap ruang-ruang kelas menjadi sebuah ruang pameran. Tiap ruang punya konsep yang beda. Di ruang City Subway, mereka bikin kelas jadi seperti gerbong KRL yang penuh dengan coret-coretan. Di ruang Glow Art mereka bikin lorong gelap dengan dinding-dinding dihiasi banyak gambar yang dicat pake cat glow in the dark. Tema gambar-gambar itu adalah kritik kota.
Terus, ada juga photobooth berupa instalasi penjara, lengkap dengan tahanannya. Yap, ada dua panitia yang ditugasin untuk jadi model narapidana. Satu narapidana KPK dengan sel mewahnya dan satu narapidana maling ubi.
Satu instalasi yang keren lagi adalah ruang 3D Glass Painting. Di ruangan itu, ada maze yang dilukis metafora cerita lika-liku hidup seorang cowok urban.
Seni satu lagi adalah seni pertunjukan musik. Di siang hari temen-temen dari PL Fair yang unjuk gigi. Ada tim dari Gamelan PL dan Keroncong PL. Lalu di sore hingga malam, ganti-gantian band punggawa ditampilkan.