Bikin pensi itu emang seru. Tapi bukan tanpa risiko. Walau ratusan panitia keamanan udah dikerahkan, polisi sampai TNI udah diturunkan, tapi massa tetep bisa melakukan hal yang nggak panitia harapkan sama sekali. Begitu juga dengan alam, betapapun kokohnya panggung kita, kalau yang datang adalah angin super kencang, pensi bisa saja nggak dilanjutkan.
Dan tentu, kalau udah terjadi, itu bukan salah panitia sama sekali. Malah, panitia di pensi-pensi bermusibah adalah orang-orang hebat. Mereka mesti menangani--dan pastinya bisa melewatinya--masalah besar itu. Semangat dan ketegaran mereka adalah sesuatu yang patut diapresiasi dan didukung.
Berdasarkan catatan HAI, sejauh ini ada empat pensi bikinan pelajar SMA yang kena musibah. Kita perlu menyimaknya sebagai sejarah, dan berdoa semoga daftar ini nggak bertambah.
KLASSIX Summer 2007 – SMAN 6 Jakarta:
Berhenti Karena Perusuh
Sebagai salah satu raja pensi saat itu, Klassix yang ngangkat tema Summer (Saturday Under Music Melody and Rhymes) emang mengundang band-band berbasis fan besar. Ada Maliq n D'Essentials, Kerispatih, The SIGIT, Tompi, Drive, E45, Dj Marquee, dan Vincent Vega. Band yang paling menarik massa The Upstairs dan The Brandals diundang juga, tapi nggak dijadikan headliners.Bener aja, sudah sejak pukul 14.00 area pensi, Plaza Barat Senayan, mulai ramai pengunjung. Lepas rehat magrib, massa makin membludak. Dan sialnya, pensi yang keamanannya udah dianggap maksimal ini ternyata kena rusuh sama sekumpulan massa nggak bertanggung jawab.
Semua bermula pukul 20.00. Terjadi keributan di luar area saat The Brandals tampil. Massa yang ingin menyaksikan band itu memaksa masuk dengan menjebol pagar lapis terpal. Walau sudah diperingati untuk berhenti, para perusuh itu makin menjadi-jadi. Gagal menjebol pintu utama, mereka menyebar. Seluruh pintu diserang. Panitia panik. Perusuh yang gagal menjebol gerbang pindah ke arah gedung Tenis Indoor dan memecahkan kaca mobil yang ada di sana. Tentu, isi mobil itu pun dijarah. Hingga saat DJ Marquee tampil akhirnya acara diberhentikan. Maliq & D'Essential dan Kerispatih harus rela nggak jadi tampil.
Walau begitu, setelah acara, panitia cerita bahwa dari penjualan tiket, pensi mereka itu udah sampai ke titik untung.
Madagastar (2007) – SMA Takanita Jakarta:
Gerbang Jebol!
Ketika Jimi Multhazam cs udah setengah jalan manggung, tim keamanan “bantuan” yang diisi oleh para warga SMA Pangudi Luhur Jakarta tiba-tiba bergegas menuju tribun stadion dan menjaga pintu masuk. Sayup-sayup terlihat kobaran api di samping tribun.
"Jagain tribun banyak jebolan!"