Baca Juga: Mau Jadi Kaya?Jangan Jadi Karyawan! Ini 5 Tips Bisnis yang Cuan!
Dikatakan dr. Jiemi, meski kepribadian setiap orang berbeda antara satu dengan yang lainnya. Namun, perbedaan tersebut dapat disatukan dengan nilai-nilai kehidupan yang mereka pegang teguh.
"Kedua individu atau lebih dapat dikatakan cocok satu sama lain untuk menjalin hubungan bisnis jangka panjang apabila mereka memegang beberapa nilai-nilai kehidupan yang saling beririsan. Misalnya, kedua individu ini sangat menjunjung tinggi nilai kejujuran, maka mereka pun akan cenderung (cocok) menjalankan bisnis dengan saling terbuka dan jujur dalam berkomunikasi," paparnya di acara ShopeePay Talk pada Selasa (18/10/2021) siang.
Ia juga menjelaskan, memilih rekan bisnis adalah bagian dari fundamental dan krusial di fase awal merintis sesuatu bisnis. Jadi, tahapan ini bisa dibilang gampang-gampang susah.
"Setiap individu yang memegang beberapa nilai kehidupan yang sama akan lebih mudah untuk saling memahami dan berempati satu sama lain sehingga dapat lebih bijak saat menghadapi konflik bersama,” tuturnya.
Perlu disadari bahwa fase awal membangun sebuah bisnis membutuhkan persiapan yang sangat kompleks. Untuk itu, menggandeng rekan bisnis dapat menjadi salah satu solusi efektif karena sinergi dari beberapa individu sekaligus dapat membantu meningkatkan efektivitas setiap proses yang ada di dalamnya.
"Namun, sama halnya dengan mempersiapkan modal dan strategi bisnis, memilih rekan bisnis yang tepat juga bukan perkara mudah dan butuh persiapan matang. Sejalan dengan komitmen kami untuk bertumbuh bersama bisnis dari berbagai sektor, ShopeePay Talk kali ini menghadirkan pandangan holistik seputar strategi mencari dan menjaga komunikasi yang sehat dengan rekan bisnis,” tutur Eka Nilam Dari, Head of Strategic Merchant Acquisition ShopeePay.
Baca Juga: 31 Remaja Indonesia Ngasih Solusi Inovatif untuk Masalah di Dunia Nyata
Nah, dalam membangun bisnis barenh teman yang tepat memang dapat mengakselerasi performa sebuah bisnis, karena kehadiran individu lain di dalam bisnis dapat memperluas perspektif, menambah teman bertukar pikiran, menyeimbangkan beban pekerjaan, hingga sinergi modal usaha.
Ini juga yang dihadirkan dalam obrolan brrtema Selektif Pilih Teman Dagang, Bisnis Makin Langgeng, yangdbigar ShopeeTakjs bersama dua pebisnis inspiratif Irvan Helmi, Co-founder dan Director of Anomali Coffee & Pipiltin Cocoa serta Helga Angelina, Co-founder dan CEO Burgreens & Green Rebel mengenai lika-liku membangun bisnis bersama serta faktor penting apa saja yang perlu diperhatikan saat memilihnya.
Yang jelas, setiap individu pastinya punya kebebasan untuk memilih rekan bisnisnya, baik bersama orang yang baru dikenal, teman dekat, pasangan, bahkan keluarga sekalipun.
Namun, terlepas dari status hubungan yang telah dibangun dengan rekan bisnis tersebut, penilaian awal saat memilih rekan bisnis harus tetap dilakukan secara objektif agar tidak menimbulkan penilaian bias.
Baca Juga: Kolaborasikan Ilmu Bisnis dan Teknologi, Universitas Prasmul Fokus Bangun Kewirausahaan Unggul Bercermin dari kisah Irvan Helmi yang membangun Anomali Coffee bersama sahabatnya sejak SMA. Dia menjelaskan, fondasi utamanya adalah sudah mengenal baik sejak lama, meskipun dulunya dia adalah seorang musuh kita, namun kita tahu ketrampilan yang dimilikinya ada.
"Meskipun saya memilih menjadikan sahabat lama dan kakak saya sendiri (Pipiltin Cocoa) sebagai rekan bisnis, saya tidak pernah mengenyampingkan kriteria utama yang saya cari dari seorang rekan bisnis yang baik, yaitu adanya perbedaan keterampilan untuk saling melengkapi," ujar Irvan Helmi di avara yang sama.
Seperti dijelaskannya, pembagian tugas dan kolaborasi di Anomali Coffee, Irvan Helmi lebih fokus menangani hal yang berhubungan dengan marketing dan kualitas produk, sedangkan rekannya, Agam, menangani keuangan bisnis dan strategi bisnis secara garis besar.
"Alhasil, saya banyak belajar dari Agam tentang strategi menjalankan bisnis dan pengalaman tersebut saya terapkan saat saya membangun Pipiltin Cocoa bersama kakak saya. Sedangkan, kakak saya yang memang lebih mahir di bidang marketing lebih fokus menangani strategi marketing Pipiltin Cocoa. Perbedaan keterampilan inilah yang dapat menjadi sebuah nilai tambah yang membuat kami memiliki perspektif yang lebih luas dalam mencapai tujuan bisnis.” jelasnya.
Baca Juga: Inilah Makna ‘Ilmu Kudu’ pada ‘Universitas Tama Jagakarsa Ampera yang Sempat Bikin Penasaran
Selain keterampilan, rekan bisnis juga pastinya harus mengemban komitmen yang kuat, sehingga tiap individu yang terlibat di dalamnya bersedia mengenyampingkan ego alias keakuan dan fokus memberikan 100 persen usaha bersamanya untuk mencapai tujuan bisnis yang telah dirancang bersama juga.
“Bisnis merupakan usaha jangka panjang yang harus terus diupayakan. Ketika memutuskan untuk membangun Burgreens bersama Max, sekalipun Max merupakan pacar saya pada saat itu, namun kami menyepakati beberapa hal mendasar yang dituangkan ke dalam perjanjian kerja sama yang sah.
"Dengan begitu, kami bisa menjaga profesionalitas berbekal komitmen yang telah kami tentukan bersama dan tidak lagi membawa status ‘teman’, ‘pacar’, atau ‘saudara’, tetapi semua dilakukan atas kelangsungan bisnis dan tujuan bersama. Bagi saya, memilih rekan bisnis yang mau dan mampu memegang teguh komitmen dapat membantu kita dalam mendorong pertumbuhan bisnis,” ujar Helga Angelina, Co-founder dan CEO Burgreens & Green Rebel. (*)