Baca Juga:Bolehkan Minum Kopi di Pagi Hari sebelum Sarapan saat Perut Kosong?
Darivideo singkat itulah, tampak seorang vaksinator menancapkan jarum suntik yang diduga kosong atau tidak berisi cairan apapun.
Dari dokumentasi video awal itulah, pemilik akun mencurigai ada yang tidak beres dengan ulah tenaga medis di lokasi vaksinasi yang digelar oleh yayasan yang bekerjasama dengan sekolah IPEKA Pluit tersebut.
Tidak lantas sekedar memposting video itu, menurut Thread Irwansyah, di hari yang sama dia langsung menyampaikan protesnya dan minta tanggung jawab penyelenggara untukmelakukan penyuntikan ulang.
“Setelah protes dan cuma kata maaf, akhirnya di suntik kembali. Agar dapat diperhatikan. Sebarkan agar suster tersebut diproses,"bebernya lagi.
Usai terbongkar kasus penyuntikan vaksin kosong ini,Kepala Puskesmas Kecamatan Penjaringan dipanggil Polres Metro Jakarta Utara.
Pemanggilan ini terkait video viral dugaan penyuntikan vaksin kosong di satu sekolah.
Hal itu dibenarkan Kasudin Kesehatan Jakarta Utara dr. Yudi Dimyati, yang mengatakan pemanggilan itu untuk penyelidikan kasusnya.
"Iya benar. Dalam proses penyelidikan dan pemeriksaan," kata Yudi kemarin.
Kapolres Metro Jakarta Utara Kombes Pol Guruh Arif Darmawanmengatakan, saat ini polisi masih melakukan pemeriksaan terhadap beberapa saksi terkait kasus ini, diantara vaksinator yang sama-sama bertugas di jadwal tersebut.
Baca Juga:Pembelajaran Jarak Jauh Nggak Pernah Masuk ke Otak? Boleh Coba Install CoLearn Nih Biar Lebih Lancar
Dijelaskan Arif, penyelenggara vaksinasidi sekolah Penjaringan yang viral atas dugaan penyuntikan vaksinkosong dipastikan dari pihak swasta. Sekolah hanya jadi tempat penyelenggaraan.
Pihak penyelenggara juga tidak bekerjasama dengan tenaga kesehatan dari puskesmas maupun RSUD dalam kegiatan vaksinasi swastatersebut.
"Nakesnya dari swasta ya, dari pihak penyelenggara. Bukan dari puskesmas, bukan dari RSUD," kata Yudi lagi menehadkan saat dikonfirmasi, Senin (9/8/2021) kemarin.
Sementara itu, menyusul kekhawatiran warga sekolah yang juga menerima vaksin pertama dan kedua di lokasi kejadian, pihak sekolah IPEKA juga menegaskan bahwa kasus vaksin kosong yang viral itu tidak terjadi pada siswanya.
"Ini masyarakat umum yang kebetulan vaksinnya di lokasi IPeKA tapi penyelenggaranya bukan kami. Itu bukan murid kami, Ipeka hanya menyediakan tempat vaksinasi," kata Handojo perwakilan IPEKA. (*)