Eksklusif: Membedah Rahasia Produktivitas Menulis Lagu dari Seorang Raissa Anggiani

Sabtu, 07 Agustus 2021 | 14:30
Raissa Anggiani

Raissa Anggraini

HAI-ONLINE.COM - Dengan usianya yang terbilang masih remaja - di tahun ini dirinya baru menginjak usia 17 tahun - Raissa Anggiani adalah satu di antara banyak penulis lagu/penyanyi yang memilih untuk meniti karir bermusik sejak usia muda.

Dibesarkan di lingkungan yang sudah sangat akrab dengan industri hiburan di tanah air membuat Raissa muda menjadi terbentuk secara organik untuk menciptakan karya seni sejak belia.

Awal Raissa mengenal musik dan hiburan emang sangat terpengaruh oleh keluarganya, pun juga bagaimana dirinya menerjunkan dirinya di industri yang profesional.

Baca Juga: Bondan Prakoso Ceritain Momen saat Dirinya Tertarik Main Bass gegara Flea: Oh, Jadi Pemain Bass Nggak Harus Diem

Namun ketertarikan awal Raissa pada musik justru tumbuh melalui kegemaran Raissa untuk menuliskan sesuatu yang disaksikannya, termasuk lewat puisi.

Membaca sebuah fenomena kecil atau momen tertentu adalah bahan bakar utama dari Raissa untuk mendapatkan inspirasi tulisan-tulisannya yang kemudian digubahnya menjadi sebuah lagu.

Butuh waktu yang cukup lama emang bagi seorang Raissa untuk mulai berani menuliskan karyanya sendiri ke dalam bentuk musik.

Baca Juga: Kenang Awal Ngerekrut Sansan Jadi Vokalis Killing Me Inside, Onad: Jago Nggak Jago, Rambutnya Dulu Emo!

Mahir untuk memainkan berbagai jenis instrumen musik seperti piano, gitar, ukulele, dan juga bass sejak kecil, Raissa baru menelurkan single pertamanya di tahun lalu bersama Arash Buana dengan judul 'if you could see me cryin’ in my room’ setelah lebih dulu memperkenalkan dirinya dengan unggahan cover lagu-lagu populer di kanal YouTubenya.

Sejak single kolaborasi tersebut hadir, Raissa langsung produktif dengan menelurkan tiga single lanjutan, 'Satu Tuju', 'Losing Us', dan yang terbaru 'Aku Kamu Yang Lain'.

Keempat single dari Raissa tersebut emang masih dalam jangkauan seluruh tim yang terlibat dalam proses kreatif dan produksinya, namun Raissa berujar kalo sebisa mungkin dirinya menuangkan semua curahan hatinya yang mendalam lewat lirik yang dituangkannya.

Lewat Kisum Live yang disiarkan di akun Instagram HAI kemarin, Raissa cukup panjang lebar menjelaskan tentang bagaimana doi memulai untuk bikin lirik sampai akhirnya jadi sebuah lagu. Simak obrolan lengkapnya di bawah:

"Karena saat ini aku memilih jalanku sebagai musisi dan penyanyi, tentu sekarang aku menciptakan lagu nggak hanya untuk diriku sendiri, melainkan juga dengan tujuan untuk dapat dinikmati orang banyak. Terlebih aku juga ada tanggung jawab tersendiri untuk mengakomodir tujuan tersebut (urusan label musik)," jelas Raissa tentang latar belakangnya menulis lagu.

"Maka dari itu, pendekatan yang aku ambil cukup berbeda ketika aku menulis puisi dengan menulis lirik untuk dijadiin lagu. Untuk lagu biasanya aku membayangkan momen dan adegan tertentu untuk mendalami cerita utama yang mau aku tuangkan di lagu tersebut, dan kadang aku nggak harus mengalaminya langsung, cukup membaca situasi dan momen dari sekitar, atau ya cuma mengimajinasikan aja," pungkasnya merujuk pada pesan di single terbarunya 'Aku Kamu Yang Lain' yang ternyata bukan-lah dari pengalaman pribadinya.

Baca Juga: Umumkan Album Terbaru, Underoath Rilis Single Eksplosif 'Hallelujah'

Kebiasaanya untuk melukiskan pemahamannya dalam sebuah momen tersebut menjadikan sosok Raissa yang cukup lihai dalam hal penulisan lirik.

Lewat keempat single-nya yang udah hadir sampai sekarang, vibe lagu milik Raissa emang masih sangat terasa kalo Raissa belum sepenuhnya lepas dari tanggung jawab yang membebaninya.

Tapi dengan apa yang dituangkannya lewat lirik dan pesan lagu yang mendalam, kita perlu nunggu rilisan Raissa Anggiani di masa depan yang lebih jujur, lepas, dan terbuka, karena kami meyakini kalo Raissa Anggiani saat ini belum menunjukkan sisi diayang seutuhnya.

Usia belia dan talenta yang memadai tentu sangat cukup untukmengembangkan sisi eksploratif dari Raissa Anggiani, baik dari pendekatan lirik ataupun musikalitasnya.

Editor : Alvin Bahar

Baca Lainnya