HAI-ONLINE.COM - Afgan Syahreza nggak menyangka bahwa dirinya sudah 10 tahun berkarier di industri musik Indonesia. Sejak awal kehadirannya di dunia musik, dirinya memang telah disambut hangat oleh masyarakat Indonesia, terutama kaum hawa. Nggak heran kalo sejumlah penghargaan pernah doi boyong, seperti piala Anugerah Musik Indonesia untuk kategori “Penyanyi Solois Terbaik” pada tahun 2009. Namun, penggemar Afgan nggak cuma di Indonesia aja kok. Afganisme (sebutan fans Afgan, RED) juga banyak di Malaysia. Doi pun sampai bikin konser di negeri jiran tersebut.
Baca Juga : Viral, Anak SMA Disuruh Beli Banyak Hal Nggak Masuk Akal untuk Regen Ekskul, Ini yang Sebenarnya TerjadiYap, tepatnya 3 November 2018 lalu, Afgan baru saja merayakan dekade kariernya dengan mengadakan konser di Malaysia. Konser yang digelar di Kuala Lumpur Convention Centre tersebut berhasil membius ribuan penontonnya dengan penampilannya yang memukau, energetik dan penuh cerita.
Afgan kembali menyapa 2.500 penggemarnya di negri jiran tersebut, setelah sebelumnya ia sukses membawakan konser tunggal “Suara Hati” pada tahun 2015. Pada konsernya kali ini, ia memberikan tampilan yang berbeda dari konser 3 tahun sebelumnya. Ia tampil lebih jujur dan dinamis. Rupanya ini menjadi satu hal yang spesial untuk penggemarnya dari penampilan sebelumnya selama ini.
“This concert is going to be very personal... my way of saying thank you to all my fans. I’m going to share my deepest thoughts and feelings... something that I’ve never done before,” ungkapnya saat membuka konser malam itu. Ditambah dengan set-up panggung yang keren, lighting yang sangat mendukung, begitu pun koreografi yang memukau.
Afgan membuka konser yang dipenuhi ribuan orang itu dengan lagu “Kita Jalan Terus” dan dilanjut dengan hits-hits terbaiknya selama 10 tahun ke belakang seperti “Jodoh Pasti Bertemu”, “Panah Asmara”, “Bukan Cinta Biasa”, “Pesan Cinta”, “Knock Me Out”, “X”, dan juga single terbarunya “Sudah”. Seluruh penonton yang hadir pun ikut menyanyikan lagu bersama dengan begitu emosional. Ini membuktikan betapa semangat dan antusiasnya para penggemar menikmati konser tersebut. Selain itu, dalam beberapa kesempatan afgan nggak hanya menyapa penggemarnya, tapi juga sempat menceritakan pengalaman personal kepada penonton. “This next song is the first song that I ever wrote, back in high school, about my first love. I never had the courage to tell her, to confess to her. So, all right, let me confess through the song. You might be think, oh that’s so romantic, how long you, did you go out with her, actually we were never together. She married now with kids. This song is useless man!” candanya sebelum membawakan lagu “My Confession” yang dirilis tahun 2008 dalam album pertamanya “Confession no.1”.
Ungkapan ini juga sekaligus menjadi bukti bahwa tampilan jujur Afgan dalam konsernya malam itu, memang sangat terasa. Kemudian suasana menjadi hening seketika, saat Afgan menyempatkan waktu untuk mendoakan para korban yang terkena bencana gempa di Donggala Palu dan juga para korban dari kecelakaan pesawat Lion air JT-610 dengan membawakan lagu dari diva terkenal idolanya yaitu Sheila Majid yang berjudul “Ku Mohon”. Kalo pada konser tunggal sebelumnya ia mendapatkan kejutan dengan kedatangan Sheila Majid, hal yang spesial dari penampilan Afgan di “Konser Dekade” ini adalah penampilan grup band lawas Malaysia yang bernama “Ruffedge”. Bersama Ruffedge, Afgan membawakan lagu Boys II Men berjudul “I’ll Make Love to You”.
Nggak hanya itu, Afgan yang juga penggemar boyband asal Malaysia ini mempersilakan mereka untuk menampilkan satu lagu hitsnya kepada penggemar yang berjudul “Bila Rindu”. Dalam perayaan “Konser Dekade” ini bisa dibilang kemegahan yang tersaji di atas panggung merupakan hasil kerja keras dari banyak tangan. Mulai dari band yang tampil dengan baik, koreografi yang menarik, permainan visual yang ciamik, semua terasa sinergi yang begitu indah.
Afgan berharap “Konser Dekade” ini akan menjadi kekuatan dan semangat ke depannya untuk dirinya terus berkarier di industri musik Indonesia.
Penulis: Yunia Indri