Follow Us

Menurut Riset, Superhero dalam Film Lebih Brutal Daripada Supervillain

Ricky Nugraha - Selasa, 06 November 2018 | 16:35
Joker dan Batman dalam film The Dark Knight
Warner Bros.

Joker dan Batman dalam film The Dark Knight

HAI-online.com - Karakter-karakter superhero dalam film seharusnya melindungi orang-orang lainnya dari kejahatan yang dilakukan oleh para supervillain. Namun, hasil penilitian baru-baru ini menunjukan hal yang sebaliknya. Aksi para superhero justru lebih brutal dan menciptakan lebih banyak korban daripada karakter supervillain.

Studi ini dilakukan oleh para peneliti di Pennsylvania State University. Para peneliti tersebut melakukan studi pada berbagai film superhero, yang kemudian difokuskan pada 10 film terlaris dari tahun 2015 dan 2016. Judul-judul film yang dimasukan seperti, Avengers: Age of Ultron, Suicide Squad, dan Batman V Superman.

Hasilnya pun cukup mengejutkan. Setelah melabeli mereka sebagai protagonis atau antagonis, universitas tersebut menganalisis setiap tindakan dari para karakter. Hasilnya menunjukkan bahwa para karakter penjahat rata-rata melakukan 18 aksi kekerasan per jam, sedangkan para superhero rata-rata 23 aksi.

Baca Juga : Gitaris Queen Kabarkan 'Bohemian Rhapsody' Jadi Film Nomor Satu di Indonesia

Superhero lebih sering ditampilkan berkelahi. Mereka biasanya menggunakan senjata mematikan, sampai menghancurkan berbagai properti. Yang lebih mengkhawatirkan lagi adalah para superhero terhitung melakukan 168 pembunuhan. Sedangkan para penjahat hanya 93.

Setelah ditinjau kembali, agaknya studi ini memang ada benarnya. Meskipun bukan bagian dari studi, film Man of Steel mendapatkan banyak kritik karena penggambaran Superman yang dinilai melakukan perusakan yang sembrono.

Hal ini pun juga terjadi dalam film Batman v Superman, meski mereka berusaha untuk mengatasi masalah tersebut, tapi pada akhirnya malah membuat Batman menjadi pembunuh tanpa ampun.

Bukan cuma DC, Marvel juga sama, para superhero mereka seringkali memilih untuk bertarung di jalanan daripada menyelamatkan nyawa orang.

Baca Juga : Tom Hanks Sebut Ending Film Toy Story 4 Bakal Sangat Emosional

Film-film superhero pun kini punya tren baru untuk para karakter penjahat mereka. Seperti film Civil War yang menghadirkan karakter penjahat yang nggak memiliki kemampuan super untuk mencapai tujuannya. Seperti halnya karakter Lex Luthor dalam di film Batman v Superman. Mereke umumnya menggunakan kepintaran mereka untuk mengadu para superhero.

Selain itu, ada fakta lain bahwa para pahlawan lebih banyak mendapatkan porsi tampil dan adegan aksi. Belum lagi untuk memenuhi kebutuhan penonton yang ingin melihat para pahlawan menang, bahkan jika itu harus membunuh musuh-musuh mereka dengan kejam.

Karakter penjahat yang lebih haus darah, malah cenderung jarang muncul di layar. Biasanya sih hal tersebut dilakukan untuk mempertahankan rating PG-13 agar film bisa dinikmati oleh lebih banyak penonton. (*)

Source : screenrant

Editor : Al Sobry

Baca Lainnya

PROMOTED CONTENT

Latest