HAI-Online.com - Perubahan terkait sistem pendidikan baru-baru ini dilakukan Singapura bro. Mereka melakukan peninjauan ulang dalam pendekatan pendidikan.
Hasilnya ialah, Singapura menghapus ulangan di sekolah dan menganggap belajar bukan kompetisi.
Dilansir Citi News Room dari StraitTimes, Menteri Pendidikan Singapura Ong Ye Kung berharap bakal nunjukin ke pelajar kalau belajar bukan kompetisi.
Menurutnya, bakal ada perubahan-perubahan yang dilakukan untuk mengurangi kompetisi antarpelajar dan mendorong pelajar buat lebih fokus di pengembangan pembelajaran serta diri mereka.
Baca Juga : Catat Nih! Nomor Penting dan Darurat Pihak Penanggulangan Bencana Indonesia
Nantinya nggak bakal ada lagi buku laporan atau rapor yang nampilin rangking atau peringkat pelajar bro di kelas untuk tingkat sekolah dasar dan menengah. Ulangan nggak ada juga.
Selain itu, ada beberapa hal juga yang bakal dihapus di buku laporan, yaitu tuntas atau enggaknya pelajar menyelesaikan subyek pelajaran yang dilihat dari rata-rata kelas, nilai total, nilai minimum dan maksimal, tanda gagal dalam pelajaran, dan lainnya.
Nilai yang ditampilkan nantinya bakal berupa bilangan bulat dan nggak fokus ke nilai akademik.
Nantinya guru di Singapura bakal mengumpulkan informasi terkait perkembangan pelajar lewat diskusi, PR, dan kuis sob. Jadi, sekolah bakal menerapkan pendekatan "deskripsi kualitatif". (*)