Follow Us

Waduh, China Dikabarkan Pasang Chip Mata-mata di Komputer Apple dan Amazon

Bayu Galih Permana - Minggu, 07 Oktober 2018 | 15:00
Ilustrasi Keamanan Komputer
Pixabay / TheDigitalWay

Ilustrasi Keamanan Komputer

HAI-Online.com - Dinas intilejen Amerika Serikat menemukan sebuah chip kecil mencurigakan di board komputer sejumlah perusahaan teknologi AS yang digarap oleh Supermicro.

Meskipun memiliki ukuran nggak lebih besar dari biji beras, namun di dalam chip tersebut ditemukan sebuah program mata-mata yang diduga merupakan bikinan pemerintah China.

Menurut laporan Bloomberg, program mata-mata dalam chip mungil di board Supermicro itu berfungsi sebagai pembuka jalan bagi komputer mata-mata di China ke perusahaan-perusahaan teknologi yang berada di Amerika Serikat.

Buat kalian yang belum tahu, Supermicro merupakan salah satu pabrikan board komputer server terbesar di dunia yang produknya banyak digunakan oleh perusahaan seperti Apple maupun Amazon.

Baca Juga : Trump Berencana Larang Pelajar China Sekolah Di AS, Sejumlah Pihak Menentang

Menurut sumber dari pemerintah Amerika Serikat, pemasangan chip mata-mata ini bukan bertujuan untuk mencuri data pelanggan umum melainkan membuka akses jangka panjang bagi China untuk mendapatkan properti intelektual, rahasia perusahaan, dan membobol jaringan pemerintah di Negeri Paman Sam.

Lebih lanjut, Apple sendiri sebenarnya sudah mengetahui keberadaan chip mata-mata di motherboard komputer Supermicro pada 2015, namun perusahaan yang dipimpin Tim Cook itu baru memutus kontrak di tahun 2016.

Di sisi lain, Amazon juga disebut telah menemukan chip mata-mata di komputernya dari salah satu penyedia komputer server yang komponennya dipasok oleh Supermicro, Elemental Technologies.

Selain Apple dan Amazon, diperkirakan ada sekitar 30 perusahaan Amerika Serikat lainnya yang diduga ikut menjadi korban dengan memakai board komputer dengan chip mata-mata di dalamnya.

Baca Juga : Sebelum Beli, Kenali 5 Jenis Gamepad Di Bawah 100 Ribuan Ini

Meskipun begitu, Apple dan Amazon sendiri memberikan bantahan terhadap laporan Bloomberg tersebut dan mengklaim ngga pernah menemukan chip berbahaya seperti yang diberitakan.

Begitu juga kementerian luar negeri China yang mengatakan bahwa negara mereka menjunjung tinggi isu cybersecurity dan mengajak komunitas internasional untuk memerangi ancaman cyber.

“Keamanan rantai pasokan di ranah cyber adalah masalah bersama, dan China juga merupakan korban dalam hal ini,” terang Kemenlu China seperti yang dilansir dari Kompas.com.

Wah ngeri juga ya sob kalo beneran di mata-matai! (*)

Source : Kompas.com, CNBC

Editor : Alvin Bahar

Baca Lainnya

Latest