Follow Us

Wow, Siswa SMA di Tarakan Mengolah Kulit Udang dan Singkong Jadi Polybag Penyubur Tanaman

Rizki Ramadan - Senin, 31 Oktober 2016 | 11:00
Siswa SMA di Tarakan Mengolah Kulit Udang dan Singkong Jadi Polybag Penyubur Tanaman
Rizki Ramadan

Siswa SMA di Tarakan Mengolah Kulit Udang dan Singkong Jadi Polybag Penyubur Tanaman

Apa sih yang lo tau dengan kulit udang atau kulit singkong? Sesuatu yang Cuma perlu dikupas dan kemudian dibuang kan? HAI yakin, kebanyakan orang juga mikir begitu. Beda kayak duo peneliti muda Fery Marianto dan Rudy Ginardy. Di mata mereka, limbah kulit udang dan kulit singkong itu bisa menjadi suatu temuan yang bermanfaat.

Yap, dari kedua limbah itu, siswa SMAN 6 Banjarmasin tersebut menciptakan produk yang mereka namakan EFEG, singkatan dari Eco Green Fertilizer Polybag. Inovasi mereka ini diiutsertakan ke Toyota Eco Youth X dan terpilih sebagai 25 inovasi terbaik.

Temuan mereka itu berupa pot kecil tempat menyemai bibit tanaman. EFEG diciptakan untuk menggantikan penggunaan polybag berbahan plastik.

“Plastik itu kan butuh 100 tahun untuk bisa diurai,” kata Rudy. Ya, plastic dan isu pencemaran lingkungan itu deket banget sih emang.

Untuk membuat satu EFEG, Rudy dan Fery membutuhkan 75 gram kulit singkong dan 15 gram kulit udang, yang kemudian diolah dengan tepung beras lalu dibentuk menjadi polybag dengan cetakan khusus.

Dibanding polybag biasa, harga produksi EFEG emang sedikit lebih tinggi. “Kami butuh biaya Rp 360, sedangkan polybag biasa hanya butuh Rp 300. Bedanya, EFEG jika dibuang malah lebih menyuburkan tanah,” kata Feri.

Mereka udah mengajak kelompok tani daerah setempat untuk menggunakan EFEG sebagai media tanamnya. Pun, mereka sudah melakukan uji coba menanam sawi dengan media tanam EFEG ini.

Udang merupakan salah satu potensi kota Tarakan. Dari sana, banyak diekspor udang ke Malaysia dan Jepang. Karena itu, limbah kulitnya melimpah. Produk pemanfaatan limbah ini tentu menjadi sumbangan untuk kebaikan lingkungan kita.

Editor : Hai Online

Latest