HAI-Online.com – Mengapa sih Millennial harus merelakan waktunya 5 menit di dalam bilik suara TPS pada pemilu serentak 17 April mendatang? Jawaban ini HAI temukan dalam acara seminar Hak Politik 101 yang digelar youth of Indonesia pada akhir pekan lalu.
Acara ini didatangi oleh ratusan anak muda yang kepo, kenapa mereka harus memilih presiden dan wakil presiden, anggota DPR RI, DPD RI, DPRD Provinsi dan sekaligus juga anggota DPRD Kabupaten/Kota?
Dipandu oleh Gutika Fardani Jusuf Hatta, acara ini mendatangkan Arya Fernandes, Peneliti Departemen Politik & Perubahan Sosial dari CSIS, Ratu Dyah Ayu Widyaswari selaku direktur Eksekutif We the Youth dan Jefri Nichol, seorang aktor sekaligus pemilih pemula.
Baca Juga : SIM C Milenial Semakin Penting, Jumlah Kecelakaan Pelajar SMA Terus Meningkat!
Untungnya, seminar berlangsung lancar, meski awalnya peserta harus menunggu lama untuk memulai acara diskusi dan mencerna sebagian besar informasi dasar soal pemilihan suara di Indonesia dari yang dipaparkan panelis.
Bagusnya, setelah data-data pemilu 2019 dipaparkan, anak muda semakin yakin mereka dianggap penting dalam pemilu serentak nanti. Itulah kenapa, Hak Politik 101 digembar-gemborkan dalam seminar ini, karena suara anak muda jadi sumber kekuatannya.
“Menurut data Perkumpulan Pemilu dan Demokrasi, kalo dihitungin sampai umur 35 tahun, ada lebih dari 50 persen suara diisi oleh pemilih millennial. Nah, 5 juta jiwanya adalah pemilih pertama tahunini,” kata Gustika membeberkan data Pemilu 2019.
Angka yang disebutkannya menjadi patokan kenapa anak muda dianggap penting bagi hajatan politik tahun ini, karena setengah hasil pemilu nanti (hampir 80 juta jiwa lho) ditentukan oleh kita, guys!
So, apa yang bikin anak muda seperti kita yakin untuk melangkah ke Tempat Pemungutan Suara dan menghabiskan waktu 5 menit di dalam sana?
- Menolak Golput
Disebut ‘biang’ meningkatnya angka golput itu, kita menolaknya dong! Makanya kta harus menunaikan hak pilih kita.