Follow Us

3 Penyebab Pensi Jadi Nggak Sepopuler Dulu Menurut Ardi 'Info Pensi'

Fadli Adzani - Minggu, 03 Februari 2019 | 12:30
Acara Loketalks x HAI, Make Pensi Great Again.
Alvin

Acara Loketalks x HAI, Make Pensi Great Again.

HAI-ONLINE.COM - Pensi alias pentas seni merupakan salah satu hal yang membuat masa-masa sekolah jadi seru dan nggak bakal pernah dilupakan.

Pada tahun 2006 hingga 2010, pensi di seluruh kota di Indonesia sangat membludak, apalagi di ibu kota DKI Jakarta, di mana sekolah-sekolah bergengsi menciptakan pensi luar biasa.

Entah itu di stadion sepak bola atau di GOR. Acaranya pasti rame, apalagi ngundangnya band-band berkelas seperti The Upstairs hingga Seringai. Jaminan mutu pasti tiket abis!

Baca Juga : 10 Bocoran Fakta Film Terlalu Tampan, Nggak Sama dengan Cerita di Webtoon-nya!

Namun, masa-masa itu seakan memudar, masa kejayaan pensi kini sudah tidak sebesar dulu, hanya beberapa sekolah aja yang kini masih mendominasi. Bahkan, ada sekolah-sekolah yang dulunya punya pensi gede, kini udah stop bikin pensi.

Sky Avenue menjadi salah satu pensi besar yang masih bertahan sampai saat ini. Pensi keren ini hampir pasti dihadiri oleh lebih dari 10 ribu orang setiap tahunnya.

HAI dan Loket.com mengadakan talkshow santai bertajuk Make "Pensi" Great Again pada 1 Februari 2019 silam, yang dihadiri oleh Ardi, sebagai pendiri Info Pensi, Shanika Tysha A. sebagai Ketua Pensi Sky Avenue 2018, dan A. Damar Jayengrana sebagai Head of Platform Business Loket.com.

Sky Avenue
Rizki Ramadan

Sky Avenue

Ketika sang moderator Kiram (Managing Editor HAI) bertanya sama Ardi terkait redupnya beberapa pensi besar. Menurutnya, ada tiga alasan:

"Faktornya banyak, satu, ada regulasi dari sekolah (untuk stop bikin pensi) karena sempat ada bullying," ujar Ardi.

Selanjutnya, Ardi mengatakan kalau banyak anak-anak SMA yang menganggap bahwa pensi udah nggak keren lagi. "Bagi mereka ya udah nggak keren," lanjutnya.

Ketiga, Ardi menegaskan kalau sudah banyak hiburan lain yang membuat anak-anak SMA meninggalkan pensi. "Jadi banyak pilihan," ujarnya.

Editor : Alvin Bahar

Baca Lainnya

Latest